APLIKASI GRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN
Abstrak
Makalah ini membahas tentang aplilkasi graf dalam topologi jaringan. Topologi jaringan adalah studi
mengenai pengaturan elemen-elemen dari suatu jaringan, khususnya hubungan fisik dan lojik antar simpulsimpul
dalam jaringan. Graf sangat membantu dalam membuat topologi jaringan karena topologi jaringan
adalah bagian dari teori graf. Makalah ini membahas beberapa pembagian tipe topologi menjadi topologi
fisik dan lojik dan juga membahas Jaringan bunga rantai , sentralisasi dan desentralisasi dalam jaringan
Topologi fisik dibagi lagi menjadi beberapa tipe dasar yang didasarkan pada letak alat pada jaringan secara
fisik yaitu Topologi Bus, Topologi Bintang (Star), Topologi Cincin (Ring), Topologi Jala (Mesh) dan
Topologi Pohon (Tree). Dari tipe-tipe diatas dapat dibuat tipe-tipe baru yang biasa disebut tipe topologi
hibrida. Tipe hibrida ini merupakan gabungan dari dua atau lebih ipe-tipe diatas tetapi sudah tidak memiliki
definisi yang sama seperti topologi jaringan standar. Tipe ini dibuat untuk menggabungkan beberapa
keunggulan dari tipe-tipe standar untuk membuat jaringan yang lebih baik dari sudut kepentingan tertentu.
Topologi lojik berhubungan dengan jalur aktual dari data yang mengikuti topologi fisik. Topologi Lojik
dibagi menjadi tiga topologi dasar yaitu lojik bus, lojik cincin dan lojik bintang. Seitiap topologi diatas
memberikan keuntungan yang berbeda berbagai situasi.
Jaringan bunga rantai merupakan suatu cara termudah dalam menambahkan komputer lebih banyak ke
dalam jaringan yaitu dengan mengkoneksikan setiap komputer ke dalam suatu jajaran.
Sentralisasi jaringan membahas topologi jaringan dalam hal pemusatan suatu jaringan. Biasanya sentralisasi
berhubungan dengan tipe-tipe topologi yang memiliki simpul pusat seperti topologi bintang. Desentralisasi
jaringan membahas topologi jaringan dalam hal desentralisasi jaringan. Tipe yang berhubungan dengan
desentralisasi salah satunya adalah topologi jala.
Kata kunci: Topologi Jaringan Fisik, Topologi Jaringan Lojik, Topologi Bus, Topologi Bintang, Topologi
Cincin, Topologi Jala, Topologi Pohon, lojik bus, lojik cincin, lojik bintang, jaringan bunga rantai,
sentralisasi, desentralisasi.
1. Pendahuluan
Topologi Jaringan adalah studi mengenai
pengaturan elemen-elemen dari suatu jaringan,
khususnya hubungan fisik dan lojik antar simpulsimpul.
Local Area Network (LAN) adalah salah
satu contoh dari sebuah jaringan yang
menunjukkan topologi fisik dan lojik sekaligus.
Suatu simpul dalam LAN akan mempunyai satu
atau lebih hubungan dengan satu atau lebih
simpul di dalam jaringan dan pengaturan
hubungan-hubungan dan simpul-simpul ini dapat
dibuat dalam bentuk graf yang berbentuk
geometris yang dapat menentukan topologi fisik
dalam suatu jaringan. Selain itu, pengaturan
aliran data antar simpul di dalam jaringan
menentukan topologi lojik dalam suatu jaringan.
Penting untuk diperhatikan bahwa topologi fisik
dan lojik mungkin identik di dalam jaringan
manapun tetapi mungkin juga berbeda.
Suatu topologi jaringan ditentukan hanya oleh
pengaturan grafis dan pengaturan hubungan fisik
atau lojik antar simpul. Topologi secara teknis
adalah bagian dari teori graf. Jarak antar simpul,
hubungan fisik, dan atau tipe sinyal mungkin
berbeda dalam dua jaringan tersebut dan
mungkin juga topologi mereka mirip.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa sebuah
topologi sebagai bentuk atau struktur maya.
Bentuk ini mungkin tidak secara langsung
berhubungan dengan keadaan letak fisik suatu
alat dalam jaringan. Sebagai contoh, komputerkomputer
di dalam LAN rumahan mungkin
diatur dalam sebuah lingkaran di dalam sebuah
ruang keluarga tetapi itu mungkin tidak seperti
mencari topologi cincin yang sebenarnya.
Dua jaringan dikatakan mempunyai topologi
yang sama apabila pengaturan hubungannya
sama, walau hubungan fisik, jarak antar simpul,
dan tipe sinyalnya berbeda.
2. Tipe-tipe Dasar Topologi
Pengaturan dari elemen-elemen jaringan
memberikan beberapa topologi dasar yang
kemudian mungkin dapat dikombinasikan untuk
membentuk topologi-topologi yang lebih
kompleks. Sebenarnya pembagian tipe-tipe
topologi dasar ini bermacam-macam tetapi untuk
memudahkan kita penulis mengambil salah satu
saja. Tipe-tipe topologi yang paling dasar adalah:
1. Bus
2. Bintang (Star)
3. Cincin (Ring)
4. Jala (Mesh)
5. Pohon (Tree)
Jaringan yang kompleks dapat dibentuk sebagai
gabungan dari dua atau lebih topologi jaringan
dasar.
3. Klasifikasi Topologi Jaringan
Topologi jaringan dibagi menjadi dua kategori
dasar yaitu :
1. Topologi Fisik
2. Topologi Lojik
3.1. Topologi Fisik
Topologi Fisik adalah pengaturan simpul-simpul
di dalam jaringan dan hubungan fisik
diantaranya, misalnya kabel, tataletak kabel,
lokasi simpul dan hubungan antar simpul-simpul
dan sistem kabel dan kawat.
3.1.1. Klasifikasi Topologi Fisik
3.1.1.1. Bus
Tipe topologi bus adalah tipe dimana seluruh
simpul terhubung dengan suatu kabel
komunikasi yang disebut bus. Jaringan bus
adalah cara yang terbaik dalam menhubungkan
banyak klien tetapi terkadang mempunyai
masalah jika dua klien mau mengirimkan sesuatu
pada waktu dan bus yang sama.
Gambar 1 Topologi Bus
Kelebihan dari topologi bus:
1. Mudah untuk diimplementasikan dan
diperluas
2. Sangat cocok untuk jaringan sementara.
3. Lebih murah daripada topologi lainnya.
Kekurangan topologi bus:
1. Sulit untuk mencari kesalahan pada
jaringan jika jaringan rusak.
2. Panjang kabel yang terbatas dan banyak
stasiun.
3. Jika ada masalah pada kabel maka seluruh
jaringan akan jatuh.
4. Biaya pemeliharaan lebih mahal untuk
jangka panjang.
5. Performa akan berkurang jika komputer
ditambahkan atau jika lalulintas data
padat.
6. Tingkat keamanan yang rendah.
7. Satu virus dalam jaringan akan berdampak
pada seluruh jaringan tetapi tidak seburuk
pada jaringan cincin atau bintang.
8. Jika satu simpul gagal maka seluruh
jaringan akan jatuh.
9. Jika banyak komputer yang dikoneksikan
maka arus data menyebabkan jaringan
melambat.
3.1.1.1.1. Bus Linier (Linear Bus)
Bus Linier adalah tipe topologi jaringan yang
seluruh simpul dalam jaringan terhubung dengan
sebuah perantara transmisi umum yang memiliki
tepat dua titik akhir. Ini adalah bus yang
biasanya berupa backbone. Semua data yang
dikirimkan diantara simpul-simpul di dalam
jaringan dikirimkan melalui perantara dan dapat
diterima oleh semua simpul di dalam jaringan
secara simultan.
Gambar 2 Topologi Bus Linier
Dua titik akhir dalam perantara transmisi umum
secara normal diakhiri oleh sebuah alat yang
disebut sebuah terminator yang menampikan
karakteristik dari hambatan dari perantara
transmisi dan menyerap energi yang berada di
dalam sinyal untuk mencegah sinyal
direfleksikan kembali ke perantara transmisi
dalam arah yang berlawanan. Hal ini dapat
menyebabkan interferensi dan degradasi sinyal
dalam perantara transmisi.
Sebuah Topologi Bus Linier terdiri dari sebuah
kabel utama dengan sebuah terminator pada
setiap ujungnya. Semua simpul terkoneksi
dengan sebuah kabel linier. Contoh dari
penggunaan topologi ini adalah jaringan
Ethernet.
3.1.1.1.2. Bus Terdistribusi (Distributed Bus)
Bus Terdistribusi adalah sebuah tipe topologi
jaringan yang menghubungkan semua simpul
dalam jaringan dimana kabel dimulai dengan
yang disebut akar dan cabang dengan titik yang
bervariasi. Kabel ini berujung pada titik-titik
yang berlainan yang memiliki lebih dari dua
ujung. Dalam tipe topologi ini dapat terjadi
“bottleneck” dan kegagalan titik tunggal. Fungsifungsi
fisik dalam tipe bus ini mirip dengan tipe
topologi jaringan bus linier.
Gambar 3 Tipe Topologi Bus Terdistribusi
3.1.1.2. Bintang (Star)
Gambar 4 Topologi Bintang
Gambar 5 Topologi Bintang
Dalam tipe ini setiap simpul dalam jaringan
terhubung oleh sebuah simpul pusat dengan
hubungan ‘titik-ke-titik’ yang dapat dianalogikan
dengan sebuah roda yang memiliki pusat roda
dan jari-jari roda. Simpul pusat dapat dianggap
sebagai pusat roda dan simpul-simpul yang
berhubungan dengan simpul pusat dapat
dianggap sebagai jari-jari roda. Simpul pusat ini
biasanya berupa hub, switch atau router yang
berfungsi untuk mengirim pesan atau sinyal. Jika
simpul pusat bersifat pasif maka simpul tersebut
harus dapat menoleransikan gema dari
transmisinya sendiri dan biasanya simpul
tersebut tidak perlu menggunakan listrik. Selain
itu, jika simpul pusat bersifat aktif maka simpul
tersebut dapat mencegah masalah gema.
Topologi bintang mengurangi kemungkinan
kegagalan jaringan dengan menghubungkan
semua sistem ke simpul pusat. Jika diaplikasikan
dengan jaringan Bus, simpul pusat ini mengirim
kembali semua transmisi yand diterima dari
suatu simpul ke semua simpul di dalam jaringan,
terkadang termasuk simpul yang mengirim
transmisi itu sendiri. Semua simpul harus
melewati simpul pusat untuk berkomunikasi
antar simpul.
Kelebihan topologi bintang:
1. Performa baik.
2. Mudah untuk digunakan dan diperluas.
3. Mudah untuk mendeteksi masalah dan
melepas bagian.
4. Tidak ada gangguan dalam jaringan jika
memasang atau melepas perlatan.
Kekurangan topologi bintang:
1. Mahal untuk digunakan.
2. Membutuhkan perangkat keras tambahan.
3. Membutuhkan kabel yang lebih panjang
daripada Topologi Bus.
4. Jika simpul pusat gagal maka seluruh
simpul yang terhubung juga tidak dapat
dipakai.
3.1.1.2.1.Bintang yang Diperluas (Extended
Star)
Topologi Bintan yang diperluas adalah sebuah
tipe topologi jaringan yang berbasis topologi
bintang yang memiliki satu atau lebih repeater
(pengulang sinyal) yang berada diantara simpul
utama dan simpul-simpul. Repeater berfungsi
untuk memperluas jarak maksimum transmisi
hubungan titik-ke-titik antara simpul-simpul
dengan simpul utama yang ditopang oleh
kekuatan transmiter simpul utama.
Gambar 6 Topologi Bintang yang diperluas
Jika repeater di dalam jaringan berbasis topologi
bintang yang diperluas secara fisik diganti
menjadi hub atau switch, maka sebuah topologi
jaringan hibrid akan terbentuk yang didasarkan
pada hierarki fisik jaringan bintang. Terkadang
di dalam beberapa sumber lain tidak ada
perbedaan antara dua topologi tersebut.
3.1.1.2.2.Bintang Terdistribusi
Sebuah tipe topologi jaringan yang terdiri atas
jaringan individual yang berbasis topologi
bintang yang memiliki titik hubugan simpul yang
terkoneksi untuk membentuk sebuah deretan
bintang.
Gambar 7 Topologi Bintang Terdisribusi
3.1.1.3.Cincin (Ring)
Topologi Cincin adalah sebuah tipe topologi
jaringan yang setiap simpulnya terhubung
dengan dua simpul lainnya di dalam jaringan dan
simpul pertama dan terakhir saling berhubungan
satu dengan yang lainnya membentuk sebuah
cincin. Semua data dikirimkan diantara simpul
di dalam jaringan dan berjalan dari satu simpul
ke simpul berikutnya dalam secara sirkuler dan
secara umum data mengalir dalam satu arah saja.
Gambar 8 Topologi Cincin
Jaringan cincin lebih tidak efisien jika
dibandingkan dengan jaringan bintang karena
data harus berjalan melalui beberapa titik
sebelum mencapai titik yang dituju. Contohnya,
jika sebuah Jaringan Cincin memiliki 8
komputer, maka untuk mengirim data dari
komputer kesatu ke komputer keempat maka
data harus berjalan melewati komputer kedua
dan ketiga dan akhirnya mencapai komputer
keempat. Selain itu, data tersebut juga berjalan
melalui komputer kedelapan, ketujuh, keenam
dan kelima dan akhirnya mencapai komputer
keempat, tetapi metode ini lebih lambat karena
melewati lebih banyak komputer. Jaringan
Cincin juga memiliki kekurangan yaitu jika salah
satu atau lebih simpul di dalam jaringan
mengalami kegagalan maka semua jaringan akan
gagal karena tipe ini harus memiliki satu putaran
penuh untuk bekerja.
Tipe Cincin ternyata memiliki tipe khusus yaitu
Tipe Cincin Ganda (Dual Ring). Tipe ini bekerja
berdasarkan prinsip Cincin biasa tetapi di dalam
tipe ini simpul pertama dan terakhir berhubungan
antara satu dengan yang lainnya dengan dua
hubungan membentuk cincin ganda. Data
mengalir secara berlawanan sepanjang kedua
cincin. Walaupun demikian, secara umum hanya
satu cincin yang membawa data dalam kondisi
normal dan dua cincin berada dalam keadaan
independen sampai ada kegagalan yang terjadi di
dalam cincin, lalu kedua cincin tersebut bersatu
untuk menjalankan kembali aliran data
menggunakan bagian dari cincin kedua untuk
melewati bagian yang gagal di dalam cincin
utama.
Gambar 9 Topologi Cincin ganda
Kelebihan topologi cincin :
1. Data dikirim secara cepat tanpa terjadi
masalah bottle neck.
2. Data transmisi relatif praktis seperti
paket yang dikirim hanya dalam satu
arah.
3. Menambahkan simpul tambahan hanya
memberi sedikit efek pada bandwidth.
4. Mencegah jaringan bertabrakan karena
metode akses dan arsitektur dibutuhkan.
Kekurangan topologi cincin :
1. Paket data harus melewati semua
komputer diantara pengirim dan
penerima sehingga membuatnya lebih
lambat.
2. Jika ada salah satu simpul mengalami
kegagalan maka seluruh cincin
mengalami kegagalan juga dan data
tidak dapat ditransmisikan secara
sukses.
3. Sulit untuk mencari masalah dalam
cincin.
4. Karena seluruh stasiun saling
berhubungan dengan kabel, untuk
menambahkan suatu stasiun maka
jaringan harus dimatikan secara
sementara.
5. Agar seluruh komputer dapat saling
berkomunikasi satu sama maka seluruh
komputer harus dinyalakan.
6. Semuanya bergantung kepada satu
kabel.
3.1.1.4 Topologi Jala (Mesh)
Jaringan Jala adalah sebuah jalan untuk
menyalurkan data, suara dan instruksi diantara
simpul-simpul. Jaringan Jala dapat memperbaiki
dirinya sendiri. Jaringan tersebut tetap dapat
beroperasi walaupun sebuah simpul jatuh atau
sebuah hubungan menjadi jelek. Hasilnya,
sebuah jaringan yang kuat terbentuk. Konsep ini
dapat diterapkan pada jaringan tanpakabel,
jaringan kabel dan interaksi perangkat lunak.
Jaringan Jala adalah sebuah teknik dalam
jaringan yang dapat menggunakan simpul
jaringan yang murah untuk memberi pelayanan
untuk simpul lain di jaringan yang sama. Hal ini
secara efektif dapat memperluas sebuah jaringan
untuk berbagi akses kepada infrastruktur jaringan
yang memiliki biaya tinggi.
Gambar 10 Topologi Jala
3.1.1.4.1 Terkoneksi secara penuh (Fully
Connected)
Sebuah tipe topologi jaringan yang setiap simpul
dalam jaringan terkoneksi dengan setiap simpul
lain di jaringan dengan sebuah hubungan titikke-
titik. Hal ini membuat data dapat secara
simultan ditransmisikan dari suatu simpul
tunggal ke semua simpul lainnya.
Topologi Jala yang terkoneksi secara penuh
secara umum terlalu memakan biaya tinggi dan
terlalu rumit untuk jaringan biasa. Meskipun
demikian, topologi tersebut digunakan ketika
hanya tersedia sejumlah simpul kecil untuk
dihubungkan.
Gambar 11 Topologi Jala yang Terkoneksi
Secara Penuh
Gambar 12 Topologi Jala yang Terkoneksi
Secara Penuh
Rumus:
Sebuah jaringan yang terkoneksi secara penuh
terdiri atas n simpul, maka terdapat p sebanyak
n(n-1)/2 jalur langsung atau cabang, dimana p
adalah jumlah seluruh jalur atau cabang di dalam
jaringan.
3.1.1.4.2 Terkoneksi sebagian (Partially
Connected)
Sebuah tipe topologi jaringan yang beberapa
simpul dalam jaringan dikoneksikan dengan
lebih dari satu simpul lain di dalam jaringan
dengan hubungan titik-ke-titik. Hal ini membuat
kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan
dari beberapa kelimpahan yang diberikan oleh
topologi jala yang terkoneksi secara penuh tanpa
biaya dan kompleksitas yang dibutuhkan untuk
hubungan antar setiap simpul di dalam jaringan.
Gambar 13 Topologi Jala yang Terkoneksi
Sebagian
Dalam sebagian besar jaringan yang berbasis
topologi jaringan jala parsial semua data yang
ditransmisikan diantara simpul-simpul di dalam
jaringan mengambil jalan terdekat diantara
simpul, kecuali dalam kasus kegagalan pada satu
hubungan, dimana di dalam kasus data diambil
jalan alternatif untuk mencapai tujuan. Hal ini
memberikan implikasi bahwa simpul di dalam
jaringan memiliki beberapa tipe algoritma untuk
menentukan jalur yang benar untuk digunakan
pada suatu waktu tertentu.
3.1.1.5.Pohon (Tree)
Pohon adalah sebuah tipe topologi jaringan yang
akar simpul (berada lapisan atas dari hierarki)
dihubungkan dengan satu atau lebih simpul yang
satu tingkat lebih rendah dalam hierarki dengan
hubungan titik-ke-titik diantara simpul di setiap
tingkat kedua dengan simpul akar di tingkat
diatasnya. Selama setiap simpul pada tingkat
kedua yang terkoneksi dengan simpul akar maka
kemungkinan juga satu atau lebih simpul lain
yang satu tingkat lebih rendah di dalam hierarki
terkoneksi dengannya, mungkin dengan
hubungan titik-ke-titik, simpul akar pusat yang
berada pada tingkat teratas menjadi satu-satunya
simpul yang tidak memiliki simpul diatasnya
dalam hierarki. Hierarki dari pohon adalah
bersifat simetris, setiap simpul di dalam jaringan
mempunyai beberapa nomor yang sudah pasti,
sejumlah f simpul yang terkoneksi kepada
simpul tersebut pada tingkat yang lebih rendah
berikutnya di dalam hierarki, nomor f dirujuk
sebagai ‘faktor cabang (branching factor)’ dalam
hierarki pohon.
Gambar 14 Topologi Pohon
Gambar 15 Topologi Pohon
Sebuah jaringan yang didasarkan pada topologi
hierarki fisik harus mempunyai paling tidak 3
tingkat dalam hierarki pohon. Jika simpul pusat
hanya satu dan hanya satu tingkat dibawahnya
maka hal itu akan menunjukkan topologi
bintang.
Faktor cabang f adalah tidak bergantung pada
jumlah seluruh simpul di dalam jaringan dan
lagipula jika simpul di dalam jaringan
membutuhkan beberapa port untuk berhubungan
dengan simpul lain, maka jumlah total port untuk
setiap simpul mungkin rendah walaupun jumlah
seluruh simpul besar. Hal ini membuat efek dari
biaya untuk menambahkan port untuk setiap
simpul bergantung secara penuh pada faktor
cabang. Jumlah hubungan titik-ke-titik lebih
rendah daripada jumlah total simpul di dalam
jaringan. Simpul akar di di dalam hierarki
membutuhkan operasi proses yang lebih
dibandingkan dengan simpul di tingkat di
bawahnya.
3.1.2. Topologi Jaringan Hibrida (Hybrid
Network)
Topologi jaringan hibrida adalah sebuah tipe
topologi jaringan yang terdiri atas satu atau lebih
hubungan antara dua atau lebih jaringan yang
berbasis topologi yang sama tetapi topologi fisik
jaringan tersebut tidak sesuai dengan definisi
dari topologi fisik yang sebenarnya. Contohnya
topologi fisik sebuah jaringan yang dihasilkan
dari dua hubungan antara dua atau lebih jaringan
yang berbasis topologi bintang mungkin dapat
membuat sebuah topologi hibrida yang
dihasilkan dari campuran antara topologi bintang
dan topologi bus atau campuran antara topologi
bintang dan topologi pohon tergantung kepada
cara jaringan individual tersebut berhubungan.
3.1.2.1. Bintang-Bus (Star-Bus)
Sebuah tipe topologi jaringan yang simpul utama
dari satu atau lebih jaringan individual yang
berbasis topologi bintang fisik yang
dikoneksikan bersama-sama menggunakan
jaringan bus umum yan gsecara topologi fisik
adalah didasarkan pada topologi bus linier fisik.
Titik ujung dari bus secara umum diakhiri oleh
impedansi karakteristik dari medium transmisi
yang membutuhkan lebih banyak hub yang
dikoneksikan ke sebuah backbone umum yang
kabel-kabel kecil yang melewati port dari hub
yang diberikan untuk kepentingan tersebut
mungkin terdiri dari porsi bus dari topologi
bintang-bus. Setiap hub individual
dikombinasikan dengan simpul individual yang
dekoneksikan ke topologi tersebut, mungkin
terdiri dari porsi bintang dari topologi bintangbus.
Gambar 16 Topologi Bintang-Bus
3.1.2.2. Bintang yang Terhierarki
(Hierarchical Star)
Gambar 17 Topologi Bintang yang
Terhierarki
Sebuah topologi jaringan yang terdiri atas sebuah
hubungan dari jaringan individu yang berbasis
pada topologi bintang fisik yang dikoneksikan
bersama-sama di dalam suatu cara hierarkis
untuk membentuk sebuah jaringan yang lebih
kompleks. Contohnya, sebuah simpul pusat yang
berada pada tingkat teratas yaitu pusat roda dari
topologi bintang tingkat teratas dan dimana
simpul utama pada tingkat utama dihubungkan
sebagai simpul jari-jari dimana dapat juga
dianggap sebagai simpul utama pada simpul
tingkat ketiga.
Topologi bintang terhierarki adalah bukan
sebuah kombinasi dari bus linier dan topologi
bintang seperti dikatakan pada beberapa sumber
lain, seperti tidak ada bus linier umum yang
dianggap dalam topologi. Meskipun hub yang
berada pada tingkat atas yang diawali dengan
topologi bintang yang terhierarki mungkin
dikoneksikan ke sebuah backbone dari jaringan
lain, seperti sebuah pembawa umum yang secara
topologi tidak dianggap sebagai bagian dari
jaringan lokal yang menghasilkan topologi
jaringan mungkin dapat dianggap sebagai sebuah
topologi hibrida yang merupakan sebuah
gabungan dari topologi jaringan backbone dan
topologi bintang yang terhierarki.
Topologi ini juga terkadang secara tidak benar
dianggap sebagai sebuah topologi pohon karena
topologi fisik tersebut adalah secara hierarkis.
Walaupun demikian, topologi bintang yang
terhierarki tidak memiliki sebuah struktur yang
ditentukan oleh faktor cabang seperti yang ada
pada topologi pohon, dan lagipula simpul
mungkin ditambahkan atau dilepas dari suatu
simpul yaitu pusat jari-jari dari salah satu
topologi jaringan bintang yang ada di sebuah
jaringan yang didasarkan kepada topologi
jaringan terhierarki.
Topologi bintang terhierarki secara umum
digunakan dalam perkabelan ‘pabrik luar
(outside plant)’ (OSP) untuk menghubungkan
bermacam-macam gedung ke dalam sebuah
pusat fasilitan koneksi yang mungkin juga
sebagai rumah dari titik demarkasi untuk koneksi
kepada fasilitas transmisi data dari pembawa
umum dan di perkabelan ‘pabrik dalam (inside
plant)’ (ISP) untuk dihubungkan dengan
beberapa lemari perkawatan di dalam sebuah
gedung ke pada lemari perkawatan di gedung
yang sama yang secara umum berada dengan
backbone utama yang berhubungan dengan
jaringan yang lebih besar di dalam gedung.
Tipe ini sudah diimplementasikan dan memiliki
karakteristik yang baik termasuk performa yang
baik, konsep yang praktis dan cocok untuk
jaringan serat optik.
3.1.2.3. Cincin Bintang berkawat (Star-wired
Ring)
Sebuah tipe topologi jaringan hibrida yang
merupakan sebuah kombinasi dari topologi
bintang dan topologi cincin. Porsi bintang fisik
dari topologi terdiri atas sebuah jaringan yang
dimana setiap simpul dari jaringan dikoneksikan
ke sebuah simpul utama dengan sebuah
hubungan titik-ke-titik dalam cara ‘pusat roda’
dan ‘jari-jari roda’ dimana simpul utama menjadi
‘pusat roda’ dan simpul-simpul yang terhubung
dengan simpul pusat menjadi ‘jari-jari roda’
dalam sebuah cara yang mirip dengan topologi
bintang selama porsi cincin dari topologi terdiri
dari sirkuit di dalam simpul utama yang
merutekan sinyal dari jaringan kepada setiap
simpul yang dekoneksikan secara sekuensial
dalam cara sirkuler.
Gambar 18 Topologi Cincin Bintang
Berkawat
3.1.2.4. Jala Hibrida (Hybrid Mesh)
Jala Hibrida adalah sebuah tipe topologi jaringan
yang adalah sebuah kombinasi dari topologi
terhubungan sebagian dan satu atau lebih
tipologi fisik yang lain porsi jala dari topologi
terdiri atas koneksi yang berlebih atau alternatif
diantara beberapa simpul di dalam jaringan. Tipe
ini biasanya digunakan dalam jaringan yang
membutuhkan ketersediaan yang tinggi.
Gambar 19 Topologi Jala Hibrida
3.2. Topologi Lojik
Topologi Lojik adalah suatu skema dari jalur
aktual dari data yang mengikuti topologi fisik.
Topologi ini berbeda dengan topologi fisik yang
di dalamnya tidak hanya menunjukkan lokasi
dari komponen jaringan sebagai arah perjalanan.
Hal ini digunakan untuk menyalakan alat dalam
jaringan untuk mentransmisikan dan menerima
data melewati media transmisi tanpa saling
terganggu satu dengan lainnya.
Topologi lojik secara umum ditentukan oleh
protokol jaringan yang berlawanan untuk
ditentukan oleh tata letak kabel, kawat atau
peralatan jaringan atau oleh aliran sinyal elektrik
yang di dalam banyak kasus sinyal elektrik yang
terjadi diantara simpul mungkin dekat dengan
aliran data lojik. Oleh karena itu, istilah topologi
lojik dan topologi sinyal terkadang dapat ditukar.
Karena topologi lojik diasosiasikan dengan jalur
dan arah data, maka hal ini berhubungan dekat
dengan metode MAC (media access control)
dalam lapisan akses media (media access layer)
dari model OSI. Metode MAC khusus
dibutuhkan dalam setiap topologi lojik untuk
mengawasi dan mengontrol aliran data. Metode
ini akan dijelaskan dalam topologi lojik yang
berhubungan.
3.2.1. Klasifikasi Topologi Lojik
Secara umum ada tiga topologi lojik dasar yaitu:
1. Bus Lojik (Logical Bus)
2. Cincin Lojik (Logical Ring)
3. Bintang Lojik (Logical Star)
Setiap Topologi ini menawarkan keuntungan
yang berbeda-beda dalam suatu situasi. Gambargambar
yang dijelaskan nanti lebih bermaksud
untuk mengilustrasikan sebuah hubungan lojik
dibanding dengan hubungan fisik.
3.2.1.1. Bus Lojik (Logical Bus)
Dalam topologi bus, transmisi (disebut frames)
mengirimkan secara simultan dalam setiap titik
arah dalam media transmisi. Setiap stasiun
jaringan memeriksa setiap frame untuk
menentukan untuk siapa data tersebut
dimaksudkan. Ketika sinyal mencapai suatu titik
akhir pada media transmisi, maka data diserap
oleh media yang berhubungan. Menghilangkan
sinyal mencegah data untuk dipantulkan kembali
kedalam media transmisi dan berinterferensi
dengan transmisi yang akan datang.
Dalam sebuah jaringan lojik bus media transmisi
adalah dibagi. Untuk mencegah interferensi
transmisi, maka hanya satu stasiun yang
mengirim dalam satu waktu. Selain itu, harus ada
sebuah metode untuk menentukan ketika setiap
stasiun diizinkan untuk menggunakan media.
Metode yang sering digunakan untuk mengatur
cara data dikirimkan ke jaringan adalah metode
MAC.
Gambar 20 Jaringan Bus Lojik
3.2.1.2. Cincin Lojik (Logical Ring)
Dalam topologi lojik cincin, frames
ditransmisikan dalam satu arah sepanjang sebuah
cincin fisik sampai semua frame melewati
seluruh titik di dalam media transmisi. Cincin
Lojik tersebut harus dikombinasikan degnan
topologi fisik cincin. Seperti pada cincin bintang
berkawat yang dijelaskan sebelumnya. Setiap
stasiun dalam ring fisik menerima sinyal dari
stasiun sebelumnya dan mengulangi sinyal
sampai stasiun berikutnya. Ketika sebuah stasiun
mentransmisikan data, Hal ini memberikan data
alamat dari stasiun lainnya dalam cincin. Data
berputar mengelilingi cincin melewati seluruh
repeater samapai mencapai stasiun yang
dialamatkan dan digandakan. Stasiun penerima
menambahkan sebuah tanda terima dari
penerima ke frame. Frame meneruskan dalam
ring samapai dikembalikan ke stasiun yang
mengirimkan. Stasiun ini membaca tanda terima
dan melepas sinyal dari cincin.
Gambar 21 Jaringan Cincin Lojik
3.2.1.3. Bintang Lojik (Logical Star)
Dalam topologi bintang lojik, beberapa switch
jaringan digunakan untuk melindungi transmisi
ke bagian khusus dari medium transmisi.
Perlindungan jalur transmisi adalah dengan
mengidentifikasi karakteristik dari bintang lojik.
Dalam bentuk murni, switching memberikan
sebuah garis untuk setiap stasiun akhir. Ketika
satu stasiun mentransmisikan sebuah sinyal ke
stasiun lain dalam switch yang sama, switch
tersebut mentransmisikan sinyal hanya dalam
dua jalur menyambung dengan stasiun pengirim
dan penerima.
Gambar 22 Jaringan Bintang Lojik
4. Rantai Bunga (Daisy Chain)
Selain jaringan berbasis bintang, cara yang
paling mudah untuk menambahkan komputer
lebih banyak ke dalam jaringan adalah dengan
rantai bunga atau mengkoneksikan setiap
komputer ke dalam suatu jajaran. Jika sebuah
pesan ditujukan untuk sebuah komputer yang
jalur sebagian garis ke bawah, setiap sistem
melompati pesan itu sepanjang urutan sampai
suatu tujuan. Sebuah jaringan rantai bunga terdiri
dari dua bentuk dasar yaitu linier dan cincin.
Sebuah topologi linier mengambil hubungan dua
arah antara komputer satu dan yang lainnya.
Meskipun demikian, hal ini mengambil biaya
yang mahal pada saat ini karena setiap komputer
membutuhkan dua penerima dan dua transmiter.
Dengan mengkoneksikan komputer pada setiap
akhir dan sebuah topologi jaringan dapat
dibentuk. Sebuah keuntungan dari Cincin adalah
banyak mengandung transmiter dan penerima
dapat dipotong setengahnya saja karena sebuah
pesan akan dapat berputar sepanjang putaran.
Ketika sebuah simpul mengirim pesan, pesan
diproses oleh setiap komputer di dalam cincin.
Jika komputer adalah bukan merupakan simpul
tujuan, maka komputer tersebut akan melewati
pesan dan meneruskannya ke simpul berikutnya
sampai pesan mencapai tujuan. Jika pesan tidak
diterima oleh suatu simpul di dalam jaringan,
pesan akan berjalan ke seluruh cincin dan
kembali ke pengirim. Hal ini dapat menghasilkan
waktu jalan yang berganda, tetapi sejak pesan
tersebut berjalan pada sebuah kecepatan cahaya,
maka kekurangan ini dapat diabaikan.
Gambar 23 Jaringan Bunga Rantai
5. Sentralisasi
Topologi bintang mengurangi probabilitas dari
kegagalan jaringan dengan mengoneksikan
seluruh simpul perlatan sebuah simpul utama.
Ketika topologi bintang fisik diaplikasikan
kepada sebuah jaringan lojik bus seperti Ehernet,
simpul utama ini menyalurkan kembali semua
transmisi yang diterima dari suatu simpul
peralatan ke semua simpul lainnya di dalam
jaringan terkadang termasuk simpul awal. Semua
peralatan simpul harus berkomunikasi dengan
yang lainnya dengan mentransmisikan atau
menerima dari simpul utama saja. Kegagalan
dari garis transmisi menghubungkan suatu
simpul peralatan ke simpul utama yang akan
mengakibatkan isolasi dari simpul tersebut dari
simpul lainnya, tetapi simpul peralatan tersebut
akan tidak terganggu. Walaupun demikian
kegagalan dari simpul utama akan menyebabkan
kegagalan pada seluruh simpul juga.
Sebuah topologi pohon dapat dilihat sebagai
koleksi dari jaringan bintang yang diatur dalam
suatu hierarki. Pohon ini memiliki simpul
individual yang dibutuhkan untuk mengirim dan
menerima dari satu simpul saja dan tidak
dibutuhkan sebagai repeater atau regenerator.
Tidak seperti jaringan bintang, fungsi dari simpul
utama mungkin menjadi terdistribusi.
Seperti di dalam jaringan konvensional, simpul
utama mungkin dapat diisolasi dari jaringan oleh
sebuah kegagalan titik tunggal dari jalur
transmisi ke sebuah simpul. Jika sebuah
hubungan sebuah daun gagal, maka daun
tersebut akan terisolasi. Jika sebuah koneksi ke
sebuah simpul yang bukan daun, maka seluruh
bagian dari jaringan akan diisolasi dari sisanya.
Untuk mengurangi jumlah dari lalulintas data
yan datang dari pengiriman dari seluruh sinyal ke
semua simpul, simpul utama yang lebih maju
akan dikembangkan agar dapat menjaga jejak
jaringan oleh pengiriman pertama paket data ke
semua simpul dan diobservasi dimana respon
paket-paket yang datang dari dan memasuki
alamat dari simpul-simpul ini ke dalam sebuah
tabel untuk kepentingan penjaluran yang akan
datang.
6. Desentralisasi
Di dalam sebuah topologi jala, terdapat paling
tidak dua atau lebih jalur jaringan diantara
semuanya untuk memberikan jalur yang lebih
untuk digunakan dalam kasus dimana hubungan
yang diberikan dari jalur gagal. Desetralisasi ini
terkadang digunakan untuk menguntungkan
kompensasi kegagalan titik tunggal. Kerugian
muncul ketika menggunakan satu alat sebagai
simpul utama. Dalam sebuah bentuk dari jala,
membatasi jumlah pelompatan diantara dua
simpul disebut hypercube. Jumlah dari
percabangan yang tidak baik di dalam jaringan
membuatnya sulit untuk didesain dan diterapkan
tetapi kealamiahan desentralisasi membuatnya
menjadi berguna. Hal ini mirip dalam beberapa
bagian dalam jaringan kisi-kisi. Jaringan ini
menggunakan sebuah topologi linier dan cincin
yang digunakan untuk menhubungkan sistem
dalam arah yang banyak.
Sebuah jaringan yang terhubung secara penuh,
topologi penuh atau jaringan jala penuh adalah
sebuah topologi jaringan yang terdapat jalur
langsung diantara semua pasangan simpul.
Dalam jaringan yang terkoneksi secara penuh
dengan n simpul, terdapat n(n-1)/2 jalur
langsung. Jaringan didesain dengna topologi ini
dan terkadang memakan biaya mahal untuk
dibuat, tetapi memberikan ketahanan derajat
yang tinggi karena banyak jalur data yag
diberikan oleh banyak hubungan diantara
simpul-simpul. Topologi ini secara umum
terlihat dalam bidang militer. Selain itu, dapat
juga terlihat dalam protokol bagi file (file
sharing) BitTorrent dimana setiap pengguna
dihubungkan dengan pengguna lain dengan
mengizinkan setiep pengguna untuk berbagi
berkas untuk dikoneksikan ke pengguna lain
yang terlibat. Terkadang dalam penggunaan
secara aktual dari BitTorrent, suatu simpul
individu adalah jarang dikoneksikan ke setiap
simpul lainnya dalam jaringan yang terhubung
secara penuh tetapi protokol mengizinkan untuk
kemungkinan suatu simpul untuk berkoneksi
dengan simpul lain ketika pembagian file.
8. Kesimpulan
1. Setiap tipe topologi jaringan baik fisik
maupun lojik memiliki kekurangan dan
kelebihannya sendiri-sendiri.
2. Pemilihan suatu topologi berpengaruh
pada tipe peralatan yang dibutuhkan,
kemampuan dari peralatan,
pertumbuhan jaringan dan cara
mengatur jaringan.
3. Teori graf sangat membantu dalam
membuat topologi jaringan yang sesuai
kebutuhan.
4. Pertimbangan dalam memilih suatu tipe
topologi jaringan diantaranya : Biaya,
Panjang kabel yang dibutuhkan,
Pertumbuhan yang akan datang.
5. Topologi hibrida adalah topologi yang
pada sebagian kasus merupakan
topologi terbaik karena menggabungkan
beberapa keuntungan dari beberapa tipe
topologi dasar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Novell’s Networking Primer. (2006)
http://www.novell.com/info/primer/prim08.
html. Tanggal akses: 3 Januari 2007 pukul
13:00
[2] IoX Solutions. (1999)
http://home.intekom.com/iox/tutorials/data/
312.html. Tanggal akses: 3 Januari 2007
pukul 13:00
[3] Electronics Technician. (2006)
http://www.tpub.com/content/et/14091/css/1
4091_194.htm. Tanggal akses: 3 Januari
2007 pukul 13:00
[4] Freepatentsonline. (2006)
http://www.freepatentsonline.com/4701756.
html. Tanggal akses: 3 Januari 2007 pukul
13:00
[5] CIS Courseware (2006)
http://distancelearning.ksi.edu/demo/370/ch
01d.htm. Tanggal akses: 3 Januari 2007
pukul 13:00
[6] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Network_topol
ogy. Tanggal akses: 25 Desember 2006
pukul 21:00.
[7] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Bus_network.
Tanggal akses: 25 Desember 2006 pukul
21:00.
[8] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Ring_network.
Tanggal akses: 25 Desember 2006 pukul
21:00
[9] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Star_network.
Tanggal akses: 25 Desember 2006 pukul
21:00
[10] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Tree_and_hype
rtree_network. Tanggal akses: 25 Desember
2006 pukul 21:00
[11] The Florida Center for Instructional
Technology College of Education,
University of South Florida (2005)
http://fcit.usf.edu/network/chap5/chap5.htm
. Tanggal akses: 25 Desember 2006 pukul
21:00
[12] MoreNet (2002)
http://www.more.net/technical/research/net
work/bestpractices/connectivity.html.
Tanggal akses: 3 Januari 2007 pukul 13:00
[13] Network Dictionary (2007)
http://www.networkdictionary.com/network
ing/NetworkTopologiesOverview.php.
Tanggal akses: 3 Januari 2007 pukul 13:00
apakah saya UNik..?
Aku dan dia
Pengikut
Mengenai Saya
Arsip Blog
-
▼
2010
(13)
-
▼
Januari
(6)
- APLIKASI GRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN
- MAKALAH MEMBANGUN JARINGAN TANPA HARDDISK DENGAN “...
- APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA GUNA TANA...
- PERLUNYA CYBERLAW DALAM RANGKA MENGHADAPI DAN MENA...
- MAKALAH LEARNING IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INF...
- KAJIAN PEMAKAIAN BAHASA DALAM SMS (SHORT MESSAGE S...
-
▼
Januari
(6)
0 komentar:
Posting Komentar