Aplikasi Form Surat Setoran Pajak TerbaruAplikasi Form Surat Setoran Pajak Terbaru

Krishand SSP merupakan software pelaporan formulir SSP (Surat Setoran Pajak). Dengan adanya software ini, diharapkan Wajib Pajak dapat membuat formulir SSP secara efisien dan efektif. Anda dapat mencetak langsung fomulir SSP yang telah dibuat kapan saja. Jika terdapat kesalahan pada penginputan data SSP, maka cukup diedit dan dicetak kembali. 
Krishand SSP bukan hanya sekedar aplikasi SSP. Selain berfungsi untuk mencetak kertas formulir SSP, juga disediakan beberapa laporan internal yang dapat digunakan sebagai laporan pendukung maupun analisa data.
Kami menjual form SSP pajak dan Anda bisa menggunakan Krishand SSP untuk mencetaknya. Krishand SSP dapat diperoleh secara gratis bagi Anda yang membeli formulir surat setoran pajak minimal 100 set (1 set = 5 halaman). Blanko SSP yang Anda beli telah di-setting dalam program Krishand SSP sehingga hasil print-out pasti akan tercetak dengan posisi yang pas. CD program dan blanko formulir SSP akan dikirim via jasa ekspedisi (misalkan TIKI).
Biaya pembelian blanko formulir SSP sebagai berikut (dengan asumsi pengiriman untuk wilayah Jakarta dan barang sampai di tempat Anda) :

  • Harga SSP 100 set : Rp. 140.000
  • Harga SSP 1 box (500 set) : Rp. 535.000
Catatan: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, silakan hubungi 021-707 73 4 73 / 021-7070 8772 untuk konfirmasi harga
Fitur-fitur yang terdapat dalam software Krishand SSP :
- Under Windows
- Multi User
- Multi NPWP / Wajib Pajak
- Kode MAP & Kode Jenis Setoran dapat disetup sendiri oleh user.
- Nilai Terbilang akan muncul secara otomatis.
- Fleksibel dan mudah digunakan
- Gratis
Laporan-laporan yang dapat dihasilkan oleh software Krishand SSP :
- Formulir SSP yang dapat dicetak pada kertas pre-printed maupun kertas kosong.
- Daftar Kode MAP & Kode Jenis Setoran
- Daftar Transaksi SSP
- Daftar SSP Berdasarkan Jenis Pajak & Jenis Setoran
- Daftar SSP Berdasarkan Periode Penyetoran
- Rekapitulasi Tahunan SSP Per Masa Pajak
- Rekapitulasi Tahunan SSP Per Periode Penyetoran

Software Perhitungan Pajak PPh 21Software Perhitungan Pajak PPh

Software Krishand Calculator PPh 21 merupakan alat bantu untuk menghitung pajak penghasilan pasal 21 karyawan. Software ini telah didownload oleh puluhan ribu orang. Untuk pelaporan PPh 21 secara menyeluruh mulai dari bulanan sampai tahunan, Anda dapat menggunakan Krishand PPh 21 atau Krishand Payroll.
Silakan pilih file yang mau di-download dengan mengklik nama file yang digarisbawahi.
Krishand Calculator PPh 21 Versi 6.0.1 for Access 2003/2007 - 1 file (Ms Office 2003/2007) Last Update 13 Agustus 2009


Petunjuk Install Krishand Calculator PPh 21
1. Download file di atas dan simpan di suatu folder sementara.
2. Setelah download selesai, dobel klik file calc03_pph21_601.exe dan install ke folder c:\krishand\pph21\601\calc
3. Jika proses ekstrak berhasil, maka di folder c:\krishand\pph21\601\calc akan ditemukan file calc03_pph21_601.mde
4. Untuk menjalankan program, dobel klik shortcut Krishand Calculator PPh 21 (file shortcut ukurannya 1 Kb)
5. Anda dapat membeli software Krishand PPh 21 atau Krishand Payroll untuk pelaporan PPh 21 yang sesungguhnya.
Contoh screenshot dari program Krishand Calculator PPh 21 Versi Lama
Kalkulator 
PPh 21
Software Krishand Calculator PPh 21 dapat digunakan untuk menghitung pajak pesangon yang digross-up seperti terlihat di bawah ini pesangon yang diterima oleh karyawan sebesar Rp. 35.000.000
pajak 
pesangon

Aplikasi Akuntansi

 1 Votes

Banyak aplikasi akuntansi siap pakai yang tersedia di pasaran. Semua menawarkan kehandalan, namun semua kehandalan itu tidak begitu saja dapat anda manfaatkan. Sistem akuntansi setiap organisasi adalah uniqe, sesuai dengan pengaruh faktor lingkungan. Karena itu banyak perusahaan berusaha membuat aplikasi secara tailor made. Namun untuk itu dibutuhkan biaya relatif besar.  
Tentunya manajemen perusahaan perlu pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk hal ini. Karena harga untuk sebuah aplikasi dan sumberdaya yang diperlukan tidaklah murah. Sebelum itu terjadi, perlu dipertimbangkan apa sesungguhnya yang dibutuhkan. Kenyataannya banyak yang telah mengambil keputusan untuk menginvestasikan dananya dalam jumlah besar namun banyak pula diantara mereka yang tidak puas dengan kinerja IT nya. Kenapa demikian?…
Saya hanya bilang kepada anda bahwa sistem aplikasi yang handal itu adalah sistem aplikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Bukan hanya banyaknya feature yang disediakan, harganya mahal atau Software House yang terkenal. Satu yang perlu anda ingat software house pada umumnya menawarkan feature yang dapat membuat anda terlena namun perlu diketahui bahwa itu terkait dengan harga.  Software house selalu berbicara mengenai proses bisnis. ini juga untuk sebuah harga padahal sesungguhnya perusahaan anda belum tentu membutuhkan apa yang di tawarkan tersebut. Mungkin saja perusahaan anda hanya perlu sebuah aplikasi untuk berjalan pada proses bisnis yang telah anda miliki dengan sedikit penyesuaian. Bila anda punya sistem informasi dengan banyak feature yang disediakan namun tidak dapat dimanfaatkan karena berbagai alasan. Hal itu bukan hanya akan menjadi investasi sia-sia melainkan menjadi beban bagi sistem informasi perusahaan anda karena hanya akan membuat proses bisnis anda terlihat menjadi rumit. Banyak fakta menunjukan kegagalan kinerja bagian IT suatu perusahaan hanya karena salah memilih.
Untuk apa punya ini punya itu bila anda sesungguhnya tidak atau belum memerlukannya. Anda punya bermacam-macam feature sementara anda atau staf anda tidak mengerti atau sumberdaya untuk itu tidak tersedia. Invenstasi apa yang dimiliki tersebut menjadi sampah yang hanya mengotori sistem anda.
Untuk semua itu, saya punya satu tawaran untuk anda, terutama usaha kecil dan menengah yaitu Aplikasi Akuntansi yang terintegrasi siap pakai untuk perusahaan dagang  yang saya kembangkan dari pengalaman lapangan.  Aplikasi ini Juga sangat berguna bagi calon programmer atau  siapa saja yang sedang belajar pemrograman khususnya VB karena didistribusikan dalam bentuk source code yang siap untuk di compile jadi aplikasi yang siap diaplikasikan dan memungkinkan anda melakukan modifikasi untuk anda sesuaikan dengan kebutuhan anda. 
Saya hanya tawarkan dengan harga Rp.750.000,- Anda juga bisa mendapatkan versi untuk perusahaan industri dan jasa layanan instalasi serta trainer dari saya dengan harga tergantung tingkat kebutuhan.  Versi untuk industri tidak didistribusikan dalam bentuk siap pakai.
 
Kenapa bisa begitu murah?… Jawabnya hanya karena saya ingin berbagi dalam penggunaan teknologi informasi yang telah saya aplikasikan agar dapat dimanfaatkan oleh orang lain khususnya usaha kecil & Menengah yang sampai hari ini masih belum dapat memanfaatkan teknologi informasi karena harganya yang mahal.
Aplikasi ini ditulis dalam metoda yang sederhana, sehingga mudah dipahami,  dipelajari  dan dapat memanfaatkan teknologi canggih dengan sumberdaya minimal.
ZULISoft (Aplikasi akuntansi yang bekerja untuk anda).
Note :  ZULISoft adalah release dari AGIAccounting, dengan telah dikeluarkan ZULISoft, AGIAccounting tidak diedarkan lagi. Pengguna AGIAccounting yang terdaftar pada database kami dapat request ZULISoft secara gratis.



ZULISoft
ZULISoft sebelumnya dikenal AGIAccounting adalah software aplikasi akuntansi yang mengintegrasikan beberapa unit tugas dalam akuntansi, sehingga ZULISoft hadir dalam usaha anda sebagai sebuah peket aplikasi akuntansi terintegrasi yang mengautomatisasi operasi bisnis anda.
Sub System yang terintegrasi dalam ZULISoft adalah :
· GENERAL LEDGER 
· Cash Books Manajemen System 
· Receivable 
· Payable 
· Inventory 
· Asset 
User yang telah memiliki AGIAccounting versi standard dapat request ZULISoft release terbaru tanpa dikenakan biaya. (Hanya user yang tercatat dalam database kami yang akan dilayani)
ZULISoft bukan hanya sebagai alat bantu melainkan sebagai aplikasi yang bekerja untuk anda. Sebagian besar tugas dalam akuntansi  akan diambil alih oleh komputer sehingga anda hanya perlu mencatat transaksi pada form elektronik yang disediakan  sesuai aktivitas harian, selanjutnya komputer akan  mengambil alih tugas anda mulai dari proses menyusun jurnal transaksi, posting ke buku besar sampai menyusun laporan  oprasional dan Laporan Keuangan serta analisa laporan.
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai yang bervariasi,  kami menyediakan ZULISoft dalam beberapa versi standard dan juga layanan taylor made
· ZULI Trade 
· Standard.  Secara umum banyak perusahaan dagang memiliki proses bisnis yang sama sehingga dapat menggunakan aplikasi yang sama dengan aplikasi yang digunakan perusahaan dagang yang lain.  Versi ini telah sejak lama kami distribusikan dalam membantu  usaha kecil dan menengah untuk dapat menggunakan aplikasi komputer dengan tanpa harus membayar mahal serta membantu calon programmer yang telah  mempunyai latar belakang pendidikan IT namun belum dapat membuat program aplikasi sendiri. 
· Taylor Made.  Untuk perusahaan dagang yang mempunyai proses bisnis yang uniq, kami melayani pembuatan aplikasi sesuai dengan kebutuhan dengan tambahan biaya jasa sesuai dengan volume pekerjaan. 
· ZULI Trade & Service 
· Aplikasi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ZULITrade Standard, hanya saja disusun lebih simple untuk dapat digunakan dalam usaha dagang dan Jasa. Umumnya proses bisnis jenis usaha ini adalah simple namun menggunakan form yang uniq.  seperti Sales Service usaha automotif  tak akan sama dengan sales service usaha rental. Karena itu kami tidak menyediakan versi standar karena perlu melakukan penyesuaian bentuk form. Namun untuk penyesuaian tersebut tidak ada tambahan biaya. User dapat kirimkan kepada kami bentuk form yang digunakan dalam operasional dan kami akan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan anda. 
· ZULI Industry 
· Taylor Made  Pada umumnya usaha industri memiliki proses bisnis yang uniq.  Hal ini bukan hanya karena  jenis industry akan tetapi juga berkaitan erat dengan pengaruh faktor lingkungan yang menyebabkan proses bisnis setiap industri menjadi uniq. Aplikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan industri yang satu dengan aplikasi yang dibutuhkan industri lainya akan terdapat perbedaan,  sehingga perusahaan sejenispun belum tentu dapat memanfaatkan aplikasi yang sama secara maksimal. 
Spesifikasi Teknis :
ZULISoft dirancang untuk penggunaaan sumberdaya minimal, sehingga untuk menggunakan ZULISoft dapat anda peroleh dengan cost yang sangat murah dan cara pengorasian yang mudah  sehingga informasi keuangan, dapat anda peroleh dengan cepat.
ZULISoft mengambil alih sebagian besar tugas anda dalam pembukuan, mulai dari menyusun jurnal transaksi sampai  sasaran akhir proses akuntansi yaitu laporan keuangan, sehingga volume pekerjaan pembukuan akan sangat kecil karena aplikasi akan melakuan proses pembukuan dari data transaksi yang di entry oleh bagian terkait dalam membuat bukti transaksi. Tentunya pengawasan akan lebih baik.
ZULISoft bekerja dengan menggunakan database MsAccses dan report divisual ke MsExcel atau format PDF, TIFF sehingga anda dapat menyimpan report sebagai soft copy dalam format ms.Excel , FDF atau TIFF.
ZULISoft adalah aplikasi yang dirancang untuk digunakan secara bersama (multiuser) dalam jaringan Local Area Network (LAN) namun jika usaha anda masih dapat ditangani oleh satu atau bebera orang yang hanya menggunakan satu komputer tunggal,  ZULISoft tetap dapat digunakan pada komputer tunggal.
ZULISoft dirancang untuk multi company sehingga dengan satu software yang sama, anda dapat mengolah data banyak perusahaan pada system yang sama atau pada satu komputer yang sama.  Kemampuan ini sangat cocok untuk Holding Company dan juga usaha Jasa Auditor.

http://zulidamel.wordpress.com/agisoft/

Lirik Lagu Goliath Band - Aduh Ampun

Oh sayang
Satu, dua, tiga coba dengarkanlah aku
Itu dia hanya kekasih dari temanku
Jadi mengapa kau cemburu

Berulang kali ku coba jelaskan padamu
Bahwa dihatiku hanyalah ada dirimu
Jadi berhentilah cemburu
Ku tak mau bila kau begitu

Dia itu hanya satu dari sahabatku
Sayang dihatiku hanyalah ada dirimu
Jadi berhentilah cemburu
Ku tak mau bila kau begitu

Jangan cinta bila tak percaya
Lama-lama aku bisa gila
Dari dulu kau selalu begitu
Aduh, aduh ampun

Bukan ku tak percaya
Jelas aku curiga
Mengapa fikiranku selalu sama
Tiap aku bertanya semua hanya alasan
Yang itu itu saja

Jangan cinta bila tak percaya
Lama-lama aku bisa gila
Dari dulu kau selalu begitu
Aduh, aduh ampun

Jangan cinta bila tak percaya
Lama-lama aku bisa gila
Dari dulu kau selalu begitu
Aduh, aduh ampun

Jangan cinta bila tak percaya
Lama-lama aku bisa gila
Kalau mau kau saja yang selingkuh
Aduh, aduh ampun
Aduh ampun

Lirik Lagu NumberOne - Ku Akui

Hari berganti hari dan waktu menguji
Kasih sayang yang tlah ku berikan
Selama ini

Bukan maksudku didalam hidup menyakitimu
Andai saja kau mengertikan akulah cintamu

Memang aku lelaki takkan mampu jauhi rayuan dia

Reff:
Ku akui memang salahku
Yang tak pernah bisa meninggalkannya
Ku akui memang salahku
Yang memberi harapan kepada yang lain

Tak pernah mungkin ku bayangkan hidup tanpa dirimu
http://infomusik-board.blogspot.com
Maafkan aku yang selalu mengkhianatimu

Bagaimana ku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku lagi

Back to Reff: 3x

Lirik Lagu Gita Gutawa – Selamat Datang Cinta

Denganmu sepiku kan berganti
Berganti keindahan
Yang belum pernah kurasa

Kamu gelora di jiwaku
Taklukan keraguan
Dan ketakutan hatiku

Selamat datang cinta di hatiku
Ku sebut hadirmu
Berikan aku cinta rahasia kehidupan

Tanpa engkau cinta aku buta
Kau cahaya hati
Cinta tak pernah salah dalam memilih

Selamat datang cinta di hatiku
Ku sebut hadirmu
Berikan aku cinta rahasia kehidupan

Tanpa engkau cinta aku buta
Kau cahaya hati
Cinta tak pernah salah dalam memilih
Cinta tak pernah salah dalam memilih

IMPLEMENTASI PERILAKU GOTONG ROYONG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PERKOTAAN BULUKUMBA

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia khususnya Kab. Bulukumba, sebagaimana yang tertuang dalam pancasila yaitu sila ke- 3 “Persatuan Indonesia”. Perilaku gotong royong yang telah dimiliki Bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Gotong royong merupakan keperibadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong tumbuh dari kita sendiri, prilaku dari masyarakat.

Namun seiring dengan waktu yang berjalan, perilaku kegotong royongan mulai memudar akibat pengaruh dari budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia khususnya di Kab. Bulukumba. Seperti budaya individualisme dan materialisme yang telah merambah daerah perkotaan.

Oleh karena itu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya individualisme pada masyarakat, maka melalui penelitian ini kami mencari fakta pengaruh budaya individualisme dan materialisme ini.

B. Rumusan Masalah
Apakah masyarakat perkotaan di Bulukumba masih menerapkan perilaku gotong royong ?
Bagaimana bentuk gotong royong dalam masyarakat perkotaan di Bulukumba ?


C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dituliskan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah masyarakat masih menerapkan gotong royong dalam kehidupan masyarakat.
Untuk mengetahui bentuk gotong royong dalam masyarakat perkotaan di Bulukumba.

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang penerapan kegiatan gotong royong dalam masyarakat perkotaan.

2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang implementasi bentuk gotong royong pada masyarakat perkotaan di Bulukumba.








BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Gotong Royong

Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan.

Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar.

Sikap gotong royong itu seharusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat yang ada di Kota Bulukumba. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong royong. Dengan demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju. Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan semakin erat.

Dibandingkan dengan cara individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan memperlambat pembangunan di suatu daerah. Karena individualisme itu dapat menimbulkan keserakahan dan kesenjangan diantara masyarakat di kota tersebut.

Perubahan ekonomi Indonesia di bawah rezim Soeharto memungkinkan masuknya modal asing dan liberalisasi. Nilai-nilai budaya mulai dengan deras masuk dan menjadi bagian dari hidup masyarakat Indonesia. Kehidupan perekonomian masyarakat berangsur-angsur berubah dari ekonomi agraris ke industri. Indusri berkembang maju dan pada zaman sekarang tatanan kehidupan lebih banyak didasarkan pada pertimbangan ekonomi, sehingga bersifat materialistik. Maka nilai kegotong royongan pada masyarakat telah memudar.

B. Kerangka Pikir




- Menanam padi

- Memanen padi

- Membersihkan masjid

- Membersihkan lingkungan sekitar



IMPLEMENTASI PERILAKU GOTONG ROYONG MASYARAKAT PERKOTAAN DI BULUKUMBA


- Masyarakat

- Pemerintah



Masalah:

- Kurangnya kesadaran warga tentang pentingnya gotong royong

- Kurangnya peran serta elemen atau lapisan masyarakat

- Kurangnya dukungan dari pemerintah

- Pengaruh budaya luar yang individualis dan materialis

Dampak:

- Memudarnya penerapan gotong royong masyarakat perkotaan di Bulukumba

- Timbulnya kesenjangan antar elemen masyarakat





















BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif. Metode diskriptif ialah sebuah metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala atau suatu masyarakat tertentu. Metode tersebut adalah metode penelitian yang bertujuan sejauh mana penerapan kegotong royongan dalam masyarakat perkotaan di Kab. Bulukumba.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu dan tempat penelitian diuraikan sebagai berikut :

1. Waktu

Penelitian dilaksanakan dalam 3 tahapan. Tahapan persiapan, penerapan atau tahap pelaksanaan,dan tahap penyelesaian

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan adalah tahap untuk merencanakan penelitian. Pada tahap tersebut dilakukan identifikasi terhadap berbagai kebutuhan selama penelitian berlangsung. Hal tersebut berupa menentukan tema masalah, menyusun jadwal penelitian, menyiapkan instrumen peneitian, melakukan observasi awal, dan mencari referensi yang mampu menunjang kegiatan penelitian.

Tahap persiapan dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 2 Mei 2007.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah tahapan melaksanakan penelitian. Yaitu dilakukan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian dan melakukan wawancara terhadap responden.

Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2007.

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian adalah tahap pembuatan karya tulis, olah data hingga penyelesaian karya tulis berupa pengetikan.

Tahap tersebut dilaksanakan pada tanggal 3 s/d 4 Mei 2007.
Tempat

Penelitian bertempat di obyek penelitian . Obyek penelitian ialah di perkotaan Bulukumba.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian diuraikan sebagai berikut :
Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ialah elemen masyarakat yang bermukim di kota Bulukumba.

2. Sampel

Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel random sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana).

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner atau daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden berjumlah enam belas pertanyaan ditambah beberapa pertanyaan mengenai identitas responden.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data-data dari objek penelitian untuk memperoleh gambaran secara langsung tentang apa yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Kota Bulukumba.

3. Wawancara

Metode wawancara, yaitu penulis melakukan penyampaian pertanyaan-pertanyaan ke responden secara lisan dengan menggunakan panduan wawancara.

4. Kepustakaan

Study pustaka adalah pengambilan data-data yang akan digunakan dalam penelitian dari literatur berupa buku-buku kutipan dan data yang diperoleh di luar dari hasil temuan lapangan.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif, yaitu penganalisisan tentang pengaruh implementasi perilaku gotong royong masyarakat perkotaan di Bulukumba.

Data yang digunakan ialah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari penulis secara langsung.



BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Untuk mengetahui respon dari masyarakat tentang implementasi perilaku gotong royong di masyarakat perkotaan di Bulukumba, dilakukan penelitian, terhadap 28 responden.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1

Masyarakat Bulukumba gemar bergotong royong
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persentase(%)
Keterangan

1
Ya
21
75


2
Tidak
2
7.14


3
Ragu
5
17.86




Menurut hasil kuesioner dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 21 responden dengan persentase 75% mengatakan Ya, 2 orang dengan persentase 7,14% menyatakan tidak, dan sisanya 5 responden dengan persentase 17,86 % menyatakan ragu. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kota Bulukumba gemar melakukan gotong royong.

Tabel 2

Pemerintah juga ikut bergotong royong
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
12
42.86


2
Tidak
5
17.86


3
Ragu
11
39.29




Menurut hasil kuesioner dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 21 responden dengan persentase 42,86 % menyatakan ya, 5 responden dengan persentase 17,86%, dan 11 responden dengan persentase 39,29% menyatakan ragu. Hal ini menunjukkan bahwa keikut sertaan pemerintah dalam perilaku gotong royong kurang maksimal.

Tabel 3

Pentingnya gotong royong dalam kehidupan sehari- hari


No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
28
100


2
Tidak
0
0


3
Ragu
0
0



Menurut hasil kuisioner mengenai tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 28 responden dengan persentase 100% menyatakan ya. Hal ini menunjukkan bahwa gotong royong itu penting dalam kehidupan sehari- hari.


Tabel 4

Bergotong royong dapat menjalin hubungan silaturahim

No.
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
27
96.43


2
Tidak
0
0


3
Ragu
1
3.57




Menurut hasil kuisioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 27 responden dengan persentase 96,43 % yang menyatakan ya, 0 responden yang mengatakan tidak, dan 1 hanya responden dengan persentase 3,57% menyatakan ragu. Hal ini menunjukkan bahwa bergotong royong dapat menjalin hubungan silaturahim antara sesama masyarakat.

Tabel 5

Adanya perintah khusus dari pihak pemerintah untuk melakukan kegiatan gotong royong
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
10
35.71


2
Tidak
11
39.29


3
Ragu
7
25




Menurut hasil kuesioner dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 10 responden dengan persentasi 35,71% yang menyatakan ya, 11 responden dengan persentase 39,29 % yang mengatakan tidak, dan 7 responden dengan persentasi 25 % yang mengatakan ragu. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah jarang melakukan perintah khusus kepada warga masyarakat.

Tabel 6

Kegiatan gotong royong dapat membuat pembangunan di Bulukumba maju
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
28
100


2
Tidak
0
0


3
Ragu
0
0




Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat dapat diketahui bahwa semua responden yang berjumlah 28 responden menyatakan ya, dengan persentase 100%. Hal ini kegiatan gotong royong dapat membuat pembangunan di Bulukumba menjadi lebih maju.

Tabel 7

Dapat menghayati nilai-nilai yang terdapat dalam budaya gotong royong
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
28
100


2
Tidak
0
0


3
Ragu
0
0




Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa semua responden yang berjumlah 28 responden menyatakan ya, dengan persentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden dapat menghayati nilai-nilai yang terdapat dalam budaya gotong royong.

Tabel 8

Kegiatan gotong royong rutin dilaksanakan di Kota Bulukumba
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
13
46.43


2
Tidak
10
35.71


3
Ragu
5
17.86




Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 13 responden dengan persentase 46,43% yang menyatakan ya,10 responden menyatakan tidak dengan persentasi 35,71% dan 5 responden menyatakan ragu dengan persentase 17,86%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan gotong royong kurang rutin dilaksanakan di Bulukumba maju.




Tabel 9

Terdapat kegiatan gotong royog pada acara perkawinan di Kota Bulukumba
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
22
78.57


2
Tidak
1
3.57


3
Ragu
5
17.86




Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 22 responden dengan persentase 78,57% yang menyatakan ya, hanya 1 responden menyatakan tidak dengan persentasi 3,57% dan 5 responden menyatakan ragu dengan persentase 17,86%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan gotong royong pada acara perkawinan cukup banyak dilaksanakan di Kota Bulukumba.

Tabel 10
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
24
85.71


2
Tidak
1
3.57


3
Ragu
3
10.71




Gotong royong masih dibutuhkan pada era modern. Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 24 responden dengan persentase 85,71% yang menyatakan ya, hanya 1 responden menyatakan tidak dengan persentasi 3,57% dan 3 responden menyatakan ragu dengan persentase 10,71%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan gotong royong masih dibutuhkan pada era modern ini.

Tabel 11

Pemerintah perlu membuat peraturan perundang-undangan tentang kegotong
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
17
60.71


2
Tidak
4
14.29


3
Ragu
7
25




Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 17 responden dengan persentase 60,71% yang menyatakan ya, 4 responden menyatakan tidak dengan persentasi 3,57 dan 7 responden menyatakan ragu dengan persentase 25%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan gotong royong masih dibutuhkan pada era modern ini.

Tabel 12

Pemerintah memiliki program kegiatan gotong royong secara rutin dilaksanakan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
10
35.71


2
Tidak
7
25


3
Ragu
11
39.29




Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 10 responden dengan persentase 35,71% yang menyatakan ya, 7 responden menyatakan tidak dengan persentasi 25% dan 11 responden menyatakan ragu dengan persentase 39.29%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat ini pemerintah harus memiliki program kegiatan gotong royong secara rutin.



Tabel 13.

Semua elemen atau lapisan masyarakat harus berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
26
92.86


2
Tidak
0
0


3
Ragu
2
7.14




Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 26 responden dengan persentase 92.86% yang menyatakan ya, tidak ada responden menyatakan tidak dan 2 responden menyatakan ragu dengan persentase 7.14%. Hal ini menunjukkan bahwa semua elemen atau lapisan masyarakat harus berpatisipasi dalam kegiatan gotong royong.

Tabel 14

Pada hari libur saja gotong royong dapat dilaksanakan
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
9
32.14


2
Tidak
18
64.29


3
Ragu
1
3.57




Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 9 responden dengan persentase 32.14% yang menyatakan ya, 18 responden menyatakan tidak dengan persentase 64.29% dan 1 responden menyatakan ragu dengan persentase 3.57%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak selamanya kegiatan gotong royong itu dilakukan pada hari libur.


Tabel 15

Budaya gotong royong bermanfaat untuk dilestarikan kepada generasi akan datang
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
28
100


2
Tidak
0
0


3
Ragu
0
0










Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 28 responden dengan persentase 100% yang menyatakan ya,. Hal ini menunjukkan bahwa budaya gotong royong bermanfaat untuk dilestarikankepada generasi yang akan datang.

Tabel 16

Budaya gotong royong dapat bertahan di era globalisasi
No
Jawaban Responden
Frekuensi
Persen(%)
Keterangan

1
Ya
8
28.57


2
Tidak
3
10.71


3
Ragu
17
60.71




Menurut hasil kuesioner dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 8 responden dengan persentase 28.57% yang menyatakan ya, 3 responden menyatakan tidak dengan persentase 10.71% dan 17 responden menyatakan ragu dengan persentase 60.71 %. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian masyarakat meragukan bertahannya budaya gotong royong di era globalisasi.



B. Pembahasaan

Dari analisis data menunjukkan gotong royong di kalangan masyarakat perkotaan masih dianggap penting untuk mempererat hubungan silaturahmi, dan meringankan beban. Namun pada era globalisasi, masyarakat semakin maju dan memiliki aktivitas yang berbeda dan serba sibuk.

Berdasarkan penelitian kami, masyarakat Bulukumba khususnya daerah perkotaan masih sadar akan pentingnya gotong royong,misalnya dalam acara pernikahan, pembersihan lingkungan sekitar, dll.














BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasaan dapat disimpulkan bahwa:

1. Masyarakat Bulukumba khususnya masyarakat perkotaan masih memerlikan kegiatan gotong royong.

2. Adapun bentuk- bentuk dari kegiatan gotong royong yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari- hari, antara lain:

Ø Acara pada perkawinan

Ø Membersihkan lingkungan sekitar

Ø Membangun fasilita- fasilitas umum, dll.

B. Saran

Adapun saran yang ingin kami sampaikan yaitu:

1. Dari hasil penelitian, kami mengharapkan agar masyarakat dapat meningkatkan kesadarannya dalam kegiatan bergotong royong.

2. Kami mengharapkan dari pemerintah agar mengeluarkan Perda yang mengatur tentang kegiatan pergotong royongan . Karena kegiatan gotong royong ini sudah mulai terkikis di era modern sekarang ini.

3. Kami berharap agar penelitian ini dilanjutkan atau digali secara lebih dalam dan meluas.



DAFTAR PUSTAKA


Andrain, Harles 1992. Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial. Tiara Wacana : Yogyakarta.

Ditjen Diknasmen .2004. Pelajaran Pengetahuan Sosial Kelas IX . Depdiknas: Jakarta.

Louer, H. Robert. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Rineka Cipta: Jakarta.

APLIKASI GRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN

Abstrak
Makalah ini membahas tentang aplilkasi graf dalam topologi jaringan. Topologi jaringan adalah studi
mengenai pengaturan elemen-elemen dari suatu jaringan, khususnya hubungan fisik dan lojik antar simpulsimpul
dalam jaringan. Graf sangat membantu dalam membuat topologi jaringan karena topologi jaringan
adalah bagian dari teori graf. Makalah ini membahas beberapa pembagian tipe topologi menjadi topologi
fisik dan lojik dan juga membahas Jaringan bunga rantai , sentralisasi dan desentralisasi dalam jaringan
Topologi fisik dibagi lagi menjadi beberapa tipe dasar yang didasarkan pada letak alat pada jaringan secara
fisik yaitu Topologi Bus, Topologi Bintang (Star), Topologi Cincin (Ring), Topologi Jala (Mesh) dan
Topologi Pohon (Tree). Dari tipe-tipe diatas dapat dibuat tipe-tipe baru yang biasa disebut tipe topologi
hibrida. Tipe hibrida ini merupakan gabungan dari dua atau lebih ipe-tipe diatas tetapi sudah tidak memiliki
definisi yang sama seperti topologi jaringan standar. Tipe ini dibuat untuk menggabungkan beberapa
keunggulan dari tipe-tipe standar untuk membuat jaringan yang lebih baik dari sudut kepentingan tertentu.
Topologi lojik berhubungan dengan jalur aktual dari data yang mengikuti topologi fisik. Topologi Lojik
dibagi menjadi tiga topologi dasar yaitu lojik bus, lojik cincin dan lojik bintang. Seitiap topologi diatas
memberikan keuntungan yang berbeda berbagai situasi.
Jaringan bunga rantai merupakan suatu cara termudah dalam menambahkan komputer lebih banyak ke
dalam jaringan yaitu dengan mengkoneksikan setiap komputer ke dalam suatu jajaran.
Sentralisasi jaringan membahas topologi jaringan dalam hal pemusatan suatu jaringan. Biasanya sentralisasi
berhubungan dengan tipe-tipe topologi yang memiliki simpul pusat seperti topologi bintang. Desentralisasi
jaringan membahas topologi jaringan dalam hal desentralisasi jaringan. Tipe yang berhubungan dengan
desentralisasi salah satunya adalah topologi jala.
Kata kunci: Topologi Jaringan Fisik, Topologi Jaringan Lojik, Topologi Bus, Topologi Bintang, Topologi
Cincin, Topologi Jala, Topologi Pohon, lojik bus, lojik cincin, lojik bintang, jaringan bunga rantai,
sentralisasi, desentralisasi.
1. Pendahuluan
Topologi Jaringan adalah studi mengenai
pengaturan elemen-elemen dari suatu jaringan,
khususnya hubungan fisik dan lojik antar simpulsimpul.
Local Area Network (LAN) adalah salah
satu contoh dari sebuah jaringan yang
menunjukkan topologi fisik dan lojik sekaligus.
Suatu simpul dalam LAN akan mempunyai satu
atau lebih hubungan dengan satu atau lebih
simpul di dalam jaringan dan pengaturan
hubungan-hubungan dan simpul-simpul ini dapat
dibuat dalam bentuk graf yang berbentuk
geometris yang dapat menentukan topologi fisik
dalam suatu jaringan. Selain itu, pengaturan
aliran data antar simpul di dalam jaringan
menentukan topologi lojik dalam suatu jaringan.
Penting untuk diperhatikan bahwa topologi fisik
dan lojik mungkin identik di dalam jaringan
manapun tetapi mungkin juga berbeda.
Suatu topologi jaringan ditentukan hanya oleh
pengaturan grafis dan pengaturan hubungan fisik
atau lojik antar simpul. Topologi secara teknis
adalah bagian dari teori graf. Jarak antar simpul,
hubungan fisik, dan atau tipe sinyal mungkin
berbeda dalam dua jaringan tersebut dan
mungkin juga topologi mereka mirip.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa sebuah
topologi sebagai bentuk atau struktur maya.
Bentuk ini mungkin tidak secara langsung
berhubungan dengan keadaan letak fisik suatu
alat dalam jaringan. Sebagai contoh, komputerkomputer
di dalam LAN rumahan mungkin
diatur dalam sebuah lingkaran di dalam sebuah
ruang keluarga tetapi itu mungkin tidak seperti
mencari topologi cincin yang sebenarnya.
Dua jaringan dikatakan mempunyai topologi
yang sama apabila pengaturan hubungannya
sama, walau hubungan fisik, jarak antar simpul,
dan tipe sinyalnya berbeda.
2. Tipe-tipe Dasar Topologi
Pengaturan dari elemen-elemen jaringan
memberikan beberapa topologi dasar yang
kemudian mungkin dapat dikombinasikan untuk
membentuk topologi-topologi yang lebih
kompleks. Sebenarnya pembagian tipe-tipe
topologi dasar ini bermacam-macam tetapi untuk
memudahkan kita penulis mengambil salah satu
saja. Tipe-tipe topologi yang paling dasar adalah:
1. Bus
2. Bintang (Star)
3. Cincin (Ring)
4. Jala (Mesh)
5. Pohon (Tree)
Jaringan yang kompleks dapat dibentuk sebagai
gabungan dari dua atau lebih topologi jaringan
dasar.
3. Klasifikasi Topologi Jaringan
Topologi jaringan dibagi menjadi dua kategori
dasar yaitu :
1. Topologi Fisik
2. Topologi Lojik
3.1. Topologi Fisik
Topologi Fisik adalah pengaturan simpul-simpul
di dalam jaringan dan hubungan fisik
diantaranya, misalnya kabel, tataletak kabel,
lokasi simpul dan hubungan antar simpul-simpul
dan sistem kabel dan kawat.
3.1.1. Klasifikasi Topologi Fisik
3.1.1.1. Bus
Tipe topologi bus adalah tipe dimana seluruh
simpul terhubung dengan suatu kabel
komunikasi yang disebut bus. Jaringan bus
adalah cara yang terbaik dalam menhubungkan
banyak klien tetapi terkadang mempunyai
masalah jika dua klien mau mengirimkan sesuatu
pada waktu dan bus yang sama.
Gambar 1 Topologi Bus
Kelebihan dari topologi bus:
1. Mudah untuk diimplementasikan dan
diperluas
2. Sangat cocok untuk jaringan sementara.
3. Lebih murah daripada topologi lainnya.
Kekurangan topologi bus:
1. Sulit untuk mencari kesalahan pada
jaringan jika jaringan rusak.
2. Panjang kabel yang terbatas dan banyak
stasiun.
3. Jika ada masalah pada kabel maka seluruh
jaringan akan jatuh.
4. Biaya pemeliharaan lebih mahal untuk
jangka panjang.
5. Performa akan berkurang jika komputer
ditambahkan atau jika lalulintas data
padat.
6. Tingkat keamanan yang rendah.
7. Satu virus dalam jaringan akan berdampak
pada seluruh jaringan tetapi tidak seburuk
pada jaringan cincin atau bintang.
8. Jika satu simpul gagal maka seluruh
jaringan akan jatuh.
9. Jika banyak komputer yang dikoneksikan
maka arus data menyebabkan jaringan
melambat.
3.1.1.1.1. Bus Linier (Linear Bus)
Bus Linier adalah tipe topologi jaringan yang
seluruh simpul dalam jaringan terhubung dengan
sebuah perantara transmisi umum yang memiliki
tepat dua titik akhir. Ini adalah bus yang
biasanya berupa backbone. Semua data yang
dikirimkan diantara simpul-simpul di dalam
jaringan dikirimkan melalui perantara dan dapat
diterima oleh semua simpul di dalam jaringan
secara simultan.
Gambar 2 Topologi Bus Linier
Dua titik akhir dalam perantara transmisi umum
secara normal diakhiri oleh sebuah alat yang
disebut sebuah terminator yang menampikan
karakteristik dari hambatan dari perantara
transmisi dan menyerap energi yang berada di
dalam sinyal untuk mencegah sinyal
direfleksikan kembali ke perantara transmisi
dalam arah yang berlawanan. Hal ini dapat
menyebabkan interferensi dan degradasi sinyal
dalam perantara transmisi.
Sebuah Topologi Bus Linier terdiri dari sebuah
kabel utama dengan sebuah terminator pada
setiap ujungnya. Semua simpul terkoneksi
dengan sebuah kabel linier. Contoh dari
penggunaan topologi ini adalah jaringan
Ethernet.
3.1.1.1.2. Bus Terdistribusi (Distributed Bus)
Bus Terdistribusi adalah sebuah tipe topologi
jaringan yang menghubungkan semua simpul
dalam jaringan dimana kabel dimulai dengan
yang disebut akar dan cabang dengan titik yang
bervariasi. Kabel ini berujung pada titik-titik
yang berlainan yang memiliki lebih dari dua
ujung. Dalam tipe topologi ini dapat terjadi
“bottleneck” dan kegagalan titik tunggal. Fungsifungsi
fisik dalam tipe bus ini mirip dengan tipe
topologi jaringan bus linier.
Gambar 3 Tipe Topologi Bus Terdistribusi
3.1.1.2. Bintang (Star)
Gambar 4 Topologi Bintang
Gambar 5 Topologi Bintang
Dalam tipe ini setiap simpul dalam jaringan
terhubung oleh sebuah simpul pusat dengan
hubungan ‘titik-ke-titik’ yang dapat dianalogikan
dengan sebuah roda yang memiliki pusat roda
dan jari-jari roda. Simpul pusat dapat dianggap
sebagai pusat roda dan simpul-simpul yang
berhubungan dengan simpul pusat dapat
dianggap sebagai jari-jari roda. Simpul pusat ini
biasanya berupa hub, switch atau router yang
berfungsi untuk mengirim pesan atau sinyal. Jika
simpul pusat bersifat pasif maka simpul tersebut
harus dapat menoleransikan gema dari
transmisinya sendiri dan biasanya simpul
tersebut tidak perlu menggunakan listrik. Selain
itu, jika simpul pusat bersifat aktif maka simpul
tersebut dapat mencegah masalah gema.
Topologi bintang mengurangi kemungkinan
kegagalan jaringan dengan menghubungkan
semua sistem ke simpul pusat. Jika diaplikasikan
dengan jaringan Bus, simpul pusat ini mengirim
kembali semua transmisi yand diterima dari
suatu simpul ke semua simpul di dalam jaringan,
terkadang termasuk simpul yang mengirim
transmisi itu sendiri. Semua simpul harus
melewati simpul pusat untuk berkomunikasi
antar simpul.
Kelebihan topologi bintang:
1. Performa baik.
2. Mudah untuk digunakan dan diperluas.
3. Mudah untuk mendeteksi masalah dan
melepas bagian.
4. Tidak ada gangguan dalam jaringan jika
memasang atau melepas perlatan.
Kekurangan topologi bintang:
1. Mahal untuk digunakan.
2. Membutuhkan perangkat keras tambahan.
3. Membutuhkan kabel yang lebih panjang
daripada Topologi Bus.
4. Jika simpul pusat gagal maka seluruh
simpul yang terhubung juga tidak dapat
dipakai.
3.1.1.2.1.Bintang yang Diperluas (Extended
Star)
Topologi Bintan yang diperluas adalah sebuah
tipe topologi jaringan yang berbasis topologi
bintang yang memiliki satu atau lebih repeater
(pengulang sinyal) yang berada diantara simpul
utama dan simpul-simpul. Repeater berfungsi
untuk memperluas jarak maksimum transmisi
hubungan titik-ke-titik antara simpul-simpul
dengan simpul utama yang ditopang oleh
kekuatan transmiter simpul utama.
Gambar 6 Topologi Bintang yang diperluas
Jika repeater di dalam jaringan berbasis topologi
bintang yang diperluas secara fisik diganti
menjadi hub atau switch, maka sebuah topologi
jaringan hibrid akan terbentuk yang didasarkan
pada hierarki fisik jaringan bintang. Terkadang
di dalam beberapa sumber lain tidak ada
perbedaan antara dua topologi tersebut.
3.1.1.2.2.Bintang Terdistribusi
Sebuah tipe topologi jaringan yang terdiri atas
jaringan individual yang berbasis topologi
bintang yang memiliki titik hubugan simpul yang
terkoneksi untuk membentuk sebuah deretan
bintang.
Gambar 7 Topologi Bintang Terdisribusi
3.1.1.3.Cincin (Ring)
Topologi Cincin adalah sebuah tipe topologi
jaringan yang setiap simpulnya terhubung
dengan dua simpul lainnya di dalam jaringan dan
simpul pertama dan terakhir saling berhubungan
satu dengan yang lainnya membentuk sebuah
cincin. Semua data dikirimkan diantara simpul
di dalam jaringan dan berjalan dari satu simpul
ke simpul berikutnya dalam secara sirkuler dan
secara umum data mengalir dalam satu arah saja.
Gambar 8 Topologi Cincin
Jaringan cincin lebih tidak efisien jika
dibandingkan dengan jaringan bintang karena
data harus berjalan melalui beberapa titik
sebelum mencapai titik yang dituju. Contohnya,
jika sebuah Jaringan Cincin memiliki 8
komputer, maka untuk mengirim data dari
komputer kesatu ke komputer keempat maka
data harus berjalan melewati komputer kedua
dan ketiga dan akhirnya mencapai komputer
keempat. Selain itu, data tersebut juga berjalan
melalui komputer kedelapan, ketujuh, keenam
dan kelima dan akhirnya mencapai komputer
keempat, tetapi metode ini lebih lambat karena
melewati lebih banyak komputer. Jaringan
Cincin juga memiliki kekurangan yaitu jika salah
satu atau lebih simpul di dalam jaringan
mengalami kegagalan maka semua jaringan akan
gagal karena tipe ini harus memiliki satu putaran
penuh untuk bekerja.
Tipe Cincin ternyata memiliki tipe khusus yaitu
Tipe Cincin Ganda (Dual Ring). Tipe ini bekerja
berdasarkan prinsip Cincin biasa tetapi di dalam
tipe ini simpul pertama dan terakhir berhubungan
antara satu dengan yang lainnya dengan dua
hubungan membentuk cincin ganda. Data
mengalir secara berlawanan sepanjang kedua
cincin. Walaupun demikian, secara umum hanya
satu cincin yang membawa data dalam kondisi
normal dan dua cincin berada dalam keadaan
independen sampai ada kegagalan yang terjadi di
dalam cincin, lalu kedua cincin tersebut bersatu
untuk menjalankan kembali aliran data
menggunakan bagian dari cincin kedua untuk
melewati bagian yang gagal di dalam cincin
utama.
Gambar 9 Topologi Cincin ganda
Kelebihan topologi cincin :
1. Data dikirim secara cepat tanpa terjadi
masalah bottle neck.
2. Data transmisi relatif praktis seperti
paket yang dikirim hanya dalam satu
arah.
3. Menambahkan simpul tambahan hanya
memberi sedikit efek pada bandwidth.
4. Mencegah jaringan bertabrakan karena
metode akses dan arsitektur dibutuhkan.
Kekurangan topologi cincin :
1. Paket data harus melewati semua
komputer diantara pengirim dan
penerima sehingga membuatnya lebih
lambat.
2. Jika ada salah satu simpul mengalami
kegagalan maka seluruh cincin
mengalami kegagalan juga dan data
tidak dapat ditransmisikan secara
sukses.
3. Sulit untuk mencari masalah dalam
cincin.
4. Karena seluruh stasiun saling
berhubungan dengan kabel, untuk
menambahkan suatu stasiun maka
jaringan harus dimatikan secara
sementara.
5. Agar seluruh komputer dapat saling
berkomunikasi satu sama maka seluruh
komputer harus dinyalakan.
6. Semuanya bergantung kepada satu
kabel.
3.1.1.4 Topologi Jala (Mesh)
Jaringan Jala adalah sebuah jalan untuk
menyalurkan data, suara dan instruksi diantara
simpul-simpul. Jaringan Jala dapat memperbaiki
dirinya sendiri. Jaringan tersebut tetap dapat
beroperasi walaupun sebuah simpul jatuh atau
sebuah hubungan menjadi jelek. Hasilnya,
sebuah jaringan yang kuat terbentuk. Konsep ini
dapat diterapkan pada jaringan tanpakabel,
jaringan kabel dan interaksi perangkat lunak.
Jaringan Jala adalah sebuah teknik dalam
jaringan yang dapat menggunakan simpul
jaringan yang murah untuk memberi pelayanan
untuk simpul lain di jaringan yang sama. Hal ini
secara efektif dapat memperluas sebuah jaringan
untuk berbagi akses kepada infrastruktur jaringan
yang memiliki biaya tinggi.
Gambar 10 Topologi Jala
3.1.1.4.1 Terkoneksi secara penuh (Fully
Connected)
Sebuah tipe topologi jaringan yang setiap simpul
dalam jaringan terkoneksi dengan setiap simpul
lain di jaringan dengan sebuah hubungan titikke-
titik. Hal ini membuat data dapat secara
simultan ditransmisikan dari suatu simpul
tunggal ke semua simpul lainnya.
Topologi Jala yang terkoneksi secara penuh
secara umum terlalu memakan biaya tinggi dan
terlalu rumit untuk jaringan biasa. Meskipun
demikian, topologi tersebut digunakan ketika
hanya tersedia sejumlah simpul kecil untuk
dihubungkan.
Gambar 11 Topologi Jala yang Terkoneksi
Secara Penuh
Gambar 12 Topologi Jala yang Terkoneksi
Secara Penuh
Rumus:
Sebuah jaringan yang terkoneksi secara penuh
terdiri atas n simpul, maka terdapat p sebanyak
n(n-1)/2 jalur langsung atau cabang, dimana p
adalah jumlah seluruh jalur atau cabang di dalam
jaringan.
3.1.1.4.2 Terkoneksi sebagian (Partially
Connected)
Sebuah tipe topologi jaringan yang beberapa
simpul dalam jaringan dikoneksikan dengan
lebih dari satu simpul lain di dalam jaringan
dengan hubungan titik-ke-titik. Hal ini membuat
kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan
dari beberapa kelimpahan yang diberikan oleh
topologi jala yang terkoneksi secara penuh tanpa
biaya dan kompleksitas yang dibutuhkan untuk
hubungan antar setiap simpul di dalam jaringan.
Gambar 13 Topologi Jala yang Terkoneksi
Sebagian
Dalam sebagian besar jaringan yang berbasis
topologi jaringan jala parsial semua data yang
ditransmisikan diantara simpul-simpul di dalam
jaringan mengambil jalan terdekat diantara
simpul, kecuali dalam kasus kegagalan pada satu
hubungan, dimana di dalam kasus data diambil
jalan alternatif untuk mencapai tujuan. Hal ini
memberikan implikasi bahwa simpul di dalam
jaringan memiliki beberapa tipe algoritma untuk
menentukan jalur yang benar untuk digunakan
pada suatu waktu tertentu.
3.1.1.5.Pohon (Tree)
Pohon adalah sebuah tipe topologi jaringan yang
akar simpul (berada lapisan atas dari hierarki)
dihubungkan dengan satu atau lebih simpul yang
satu tingkat lebih rendah dalam hierarki dengan
hubungan titik-ke-titik diantara simpul di setiap
tingkat kedua dengan simpul akar di tingkat
diatasnya. Selama setiap simpul pada tingkat
kedua yang terkoneksi dengan simpul akar maka
kemungkinan juga satu atau lebih simpul lain
yang satu tingkat lebih rendah di dalam hierarki
terkoneksi dengannya, mungkin dengan
hubungan titik-ke-titik, simpul akar pusat yang
berada pada tingkat teratas menjadi satu-satunya
simpul yang tidak memiliki simpul diatasnya
dalam hierarki. Hierarki dari pohon adalah
bersifat simetris, setiap simpul di dalam jaringan
mempunyai beberapa nomor yang sudah pasti,
sejumlah f simpul yang terkoneksi kepada
simpul tersebut pada tingkat yang lebih rendah
berikutnya di dalam hierarki, nomor f dirujuk
sebagai ‘faktor cabang (branching factor)’ dalam
hierarki pohon.
Gambar 14 Topologi Pohon
Gambar 15 Topologi Pohon
Sebuah jaringan yang didasarkan pada topologi
hierarki fisik harus mempunyai paling tidak 3
tingkat dalam hierarki pohon. Jika simpul pusat
hanya satu dan hanya satu tingkat dibawahnya
maka hal itu akan menunjukkan topologi
bintang.
Faktor cabang f adalah tidak bergantung pada
jumlah seluruh simpul di dalam jaringan dan
lagipula jika simpul di dalam jaringan
membutuhkan beberapa port untuk berhubungan
dengan simpul lain, maka jumlah total port untuk
setiap simpul mungkin rendah walaupun jumlah
seluruh simpul besar. Hal ini membuat efek dari
biaya untuk menambahkan port untuk setiap
simpul bergantung secara penuh pada faktor
cabang. Jumlah hubungan titik-ke-titik lebih
rendah daripada jumlah total simpul di dalam
jaringan. Simpul akar di di dalam hierarki
membutuhkan operasi proses yang lebih
dibandingkan dengan simpul di tingkat di
bawahnya.
3.1.2. Topologi Jaringan Hibrida (Hybrid
Network)
Topologi jaringan hibrida adalah sebuah tipe
topologi jaringan yang terdiri atas satu atau lebih
hubungan antara dua atau lebih jaringan yang
berbasis topologi yang sama tetapi topologi fisik
jaringan tersebut tidak sesuai dengan definisi
dari topologi fisik yang sebenarnya. Contohnya
topologi fisik sebuah jaringan yang dihasilkan
dari dua hubungan antara dua atau lebih jaringan
yang berbasis topologi bintang mungkin dapat
membuat sebuah topologi hibrida yang
dihasilkan dari campuran antara topologi bintang
dan topologi bus atau campuran antara topologi
bintang dan topologi pohon tergantung kepada
cara jaringan individual tersebut berhubungan.
3.1.2.1. Bintang-Bus (Star-Bus)
Sebuah tipe topologi jaringan yang simpul utama
dari satu atau lebih jaringan individual yang
berbasis topologi bintang fisik yang
dikoneksikan bersama-sama menggunakan
jaringan bus umum yan gsecara topologi fisik
adalah didasarkan pada topologi bus linier fisik.
Titik ujung dari bus secara umum diakhiri oleh
impedansi karakteristik dari medium transmisi
yang membutuhkan lebih banyak hub yang
dikoneksikan ke sebuah backbone umum yang
kabel-kabel kecil yang melewati port dari hub
yang diberikan untuk kepentingan tersebut
mungkin terdiri dari porsi bus dari topologi
bintang-bus. Setiap hub individual
dikombinasikan dengan simpul individual yang
dekoneksikan ke topologi tersebut, mungkin
terdiri dari porsi bintang dari topologi bintangbus.
Gambar 16 Topologi Bintang-Bus
3.1.2.2. Bintang yang Terhierarki
(Hierarchical Star)
Gambar 17 Topologi Bintang yang
Terhierarki
Sebuah topologi jaringan yang terdiri atas sebuah
hubungan dari jaringan individu yang berbasis
pada topologi bintang fisik yang dikoneksikan
bersama-sama di dalam suatu cara hierarkis
untuk membentuk sebuah jaringan yang lebih
kompleks. Contohnya, sebuah simpul pusat yang
berada pada tingkat teratas yaitu pusat roda dari
topologi bintang tingkat teratas dan dimana
simpul utama pada tingkat utama dihubungkan
sebagai simpul jari-jari dimana dapat juga
dianggap sebagai simpul utama pada simpul
tingkat ketiga.
Topologi bintang terhierarki adalah bukan
sebuah kombinasi dari bus linier dan topologi
bintang seperti dikatakan pada beberapa sumber
lain, seperti tidak ada bus linier umum yang
dianggap dalam topologi. Meskipun hub yang
berada pada tingkat atas yang diawali dengan
topologi bintang yang terhierarki mungkin
dikoneksikan ke sebuah backbone dari jaringan
lain, seperti sebuah pembawa umum yang secara
topologi tidak dianggap sebagai bagian dari
jaringan lokal yang menghasilkan topologi
jaringan mungkin dapat dianggap sebagai sebuah
topologi hibrida yang merupakan sebuah
gabungan dari topologi jaringan backbone dan
topologi bintang yang terhierarki.
Topologi ini juga terkadang secara tidak benar
dianggap sebagai sebuah topologi pohon karena
topologi fisik tersebut adalah secara hierarkis.
Walaupun demikian, topologi bintang yang
terhierarki tidak memiliki sebuah struktur yang
ditentukan oleh faktor cabang seperti yang ada
pada topologi pohon, dan lagipula simpul
mungkin ditambahkan atau dilepas dari suatu
simpul yaitu pusat jari-jari dari salah satu
topologi jaringan bintang yang ada di sebuah
jaringan yang didasarkan kepada topologi
jaringan terhierarki.
Topologi bintang terhierarki secara umum
digunakan dalam perkabelan ‘pabrik luar
(outside plant)’ (OSP) untuk menghubungkan
bermacam-macam gedung ke dalam sebuah
pusat fasilitan koneksi yang mungkin juga
sebagai rumah dari titik demarkasi untuk koneksi
kepada fasilitas transmisi data dari pembawa
umum dan di perkabelan ‘pabrik dalam (inside
plant)’ (ISP) untuk dihubungkan dengan
beberapa lemari perkawatan di dalam sebuah
gedung ke pada lemari perkawatan di gedung
yang sama yang secara umum berada dengan
backbone utama yang berhubungan dengan
jaringan yang lebih besar di dalam gedung.
Tipe ini sudah diimplementasikan dan memiliki
karakteristik yang baik termasuk performa yang
baik, konsep yang praktis dan cocok untuk
jaringan serat optik.
3.1.2.3. Cincin Bintang berkawat (Star-wired
Ring)
Sebuah tipe topologi jaringan hibrida yang
merupakan sebuah kombinasi dari topologi
bintang dan topologi cincin. Porsi bintang fisik
dari topologi terdiri atas sebuah jaringan yang
dimana setiap simpul dari jaringan dikoneksikan
ke sebuah simpul utama dengan sebuah
hubungan titik-ke-titik dalam cara ‘pusat roda’
dan ‘jari-jari roda’ dimana simpul utama menjadi
‘pusat roda’ dan simpul-simpul yang terhubung
dengan simpul pusat menjadi ‘jari-jari roda’
dalam sebuah cara yang mirip dengan topologi
bintang selama porsi cincin dari topologi terdiri
dari sirkuit di dalam simpul utama yang
merutekan sinyal dari jaringan kepada setiap
simpul yang dekoneksikan secara sekuensial
dalam cara sirkuler.
Gambar 18 Topologi Cincin Bintang
Berkawat
3.1.2.4. Jala Hibrida (Hybrid Mesh)
Jala Hibrida adalah sebuah tipe topologi jaringan
yang adalah sebuah kombinasi dari topologi
terhubungan sebagian dan satu atau lebih
tipologi fisik yang lain porsi jala dari topologi
terdiri atas koneksi yang berlebih atau alternatif
diantara beberapa simpul di dalam jaringan. Tipe
ini biasanya digunakan dalam jaringan yang
membutuhkan ketersediaan yang tinggi.
Gambar 19 Topologi Jala Hibrida
3.2. Topologi Lojik
Topologi Lojik adalah suatu skema dari jalur
aktual dari data yang mengikuti topologi fisik.
Topologi ini berbeda dengan topologi fisik yang
di dalamnya tidak hanya menunjukkan lokasi
dari komponen jaringan sebagai arah perjalanan.
Hal ini digunakan untuk menyalakan alat dalam
jaringan untuk mentransmisikan dan menerima
data melewati media transmisi tanpa saling
terganggu satu dengan lainnya.
Topologi lojik secara umum ditentukan oleh
protokol jaringan yang berlawanan untuk
ditentukan oleh tata letak kabel, kawat atau
peralatan jaringan atau oleh aliran sinyal elektrik
yang di dalam banyak kasus sinyal elektrik yang
terjadi diantara simpul mungkin dekat dengan
aliran data lojik. Oleh karena itu, istilah topologi
lojik dan topologi sinyal terkadang dapat ditukar.
Karena topologi lojik diasosiasikan dengan jalur
dan arah data, maka hal ini berhubungan dekat
dengan metode MAC (media access control)
dalam lapisan akses media (media access layer)
dari model OSI. Metode MAC khusus
dibutuhkan dalam setiap topologi lojik untuk
mengawasi dan mengontrol aliran data. Metode
ini akan dijelaskan dalam topologi lojik yang
berhubungan.
3.2.1. Klasifikasi Topologi Lojik
Secara umum ada tiga topologi lojik dasar yaitu:
1. Bus Lojik (Logical Bus)
2. Cincin Lojik (Logical Ring)
3. Bintang Lojik (Logical Star)
Setiap Topologi ini menawarkan keuntungan
yang berbeda-beda dalam suatu situasi. Gambargambar
yang dijelaskan nanti lebih bermaksud
untuk mengilustrasikan sebuah hubungan lojik
dibanding dengan hubungan fisik.
3.2.1.1. Bus Lojik (Logical Bus)
Dalam topologi bus, transmisi (disebut frames)
mengirimkan secara simultan dalam setiap titik
arah dalam media transmisi. Setiap stasiun
jaringan memeriksa setiap frame untuk
menentukan untuk siapa data tersebut
dimaksudkan. Ketika sinyal mencapai suatu titik
akhir pada media transmisi, maka data diserap
oleh media yang berhubungan. Menghilangkan
sinyal mencegah data untuk dipantulkan kembali
kedalam media transmisi dan berinterferensi
dengan transmisi yang akan datang.
Dalam sebuah jaringan lojik bus media transmisi
adalah dibagi. Untuk mencegah interferensi
transmisi, maka hanya satu stasiun yang
mengirim dalam satu waktu. Selain itu, harus ada
sebuah metode untuk menentukan ketika setiap
stasiun diizinkan untuk menggunakan media.
Metode yang sering digunakan untuk mengatur
cara data dikirimkan ke jaringan adalah metode
MAC.
Gambar 20 Jaringan Bus Lojik
3.2.1.2. Cincin Lojik (Logical Ring)
Dalam topologi lojik cincin, frames
ditransmisikan dalam satu arah sepanjang sebuah
cincin fisik sampai semua frame melewati
seluruh titik di dalam media transmisi. Cincin
Lojik tersebut harus dikombinasikan degnan
topologi fisik cincin. Seperti pada cincin bintang
berkawat yang dijelaskan sebelumnya. Setiap
stasiun dalam ring fisik menerima sinyal dari
stasiun sebelumnya dan mengulangi sinyal
sampai stasiun berikutnya. Ketika sebuah stasiun
mentransmisikan data, Hal ini memberikan data
alamat dari stasiun lainnya dalam cincin. Data
berputar mengelilingi cincin melewati seluruh
repeater samapai mencapai stasiun yang
dialamatkan dan digandakan. Stasiun penerima
menambahkan sebuah tanda terima dari
penerima ke frame. Frame meneruskan dalam
ring samapai dikembalikan ke stasiun yang
mengirimkan. Stasiun ini membaca tanda terima
dan melepas sinyal dari cincin.
Gambar 21 Jaringan Cincin Lojik
3.2.1.3. Bintang Lojik (Logical Star)
Dalam topologi bintang lojik, beberapa switch
jaringan digunakan untuk melindungi transmisi
ke bagian khusus dari medium transmisi.
Perlindungan jalur transmisi adalah dengan
mengidentifikasi karakteristik dari bintang lojik.
Dalam bentuk murni, switching memberikan
sebuah garis untuk setiap stasiun akhir. Ketika
satu stasiun mentransmisikan sebuah sinyal ke
stasiun lain dalam switch yang sama, switch
tersebut mentransmisikan sinyal hanya dalam
dua jalur menyambung dengan stasiun pengirim
dan penerima.
Gambar 22 Jaringan Bintang Lojik
4. Rantai Bunga (Daisy Chain)
Selain jaringan berbasis bintang, cara yang
paling mudah untuk menambahkan komputer
lebih banyak ke dalam jaringan adalah dengan
rantai bunga atau mengkoneksikan setiap
komputer ke dalam suatu jajaran. Jika sebuah
pesan ditujukan untuk sebuah komputer yang
jalur sebagian garis ke bawah, setiap sistem
melompati pesan itu sepanjang urutan sampai
suatu tujuan. Sebuah jaringan rantai bunga terdiri
dari dua bentuk dasar yaitu linier dan cincin.
Sebuah topologi linier mengambil hubungan dua
arah antara komputer satu dan yang lainnya.
Meskipun demikian, hal ini mengambil biaya
yang mahal pada saat ini karena setiap komputer
membutuhkan dua penerima dan dua transmiter.
Dengan mengkoneksikan komputer pada setiap
akhir dan sebuah topologi jaringan dapat
dibentuk. Sebuah keuntungan dari Cincin adalah
banyak mengandung transmiter dan penerima
dapat dipotong setengahnya saja karena sebuah
pesan akan dapat berputar sepanjang putaran.
Ketika sebuah simpul mengirim pesan, pesan
diproses oleh setiap komputer di dalam cincin.
Jika komputer adalah bukan merupakan simpul
tujuan, maka komputer tersebut akan melewati
pesan dan meneruskannya ke simpul berikutnya
sampai pesan mencapai tujuan. Jika pesan tidak
diterima oleh suatu simpul di dalam jaringan,
pesan akan berjalan ke seluruh cincin dan
kembali ke pengirim. Hal ini dapat menghasilkan
waktu jalan yang berganda, tetapi sejak pesan
tersebut berjalan pada sebuah kecepatan cahaya,
maka kekurangan ini dapat diabaikan.
Gambar 23 Jaringan Bunga Rantai
5. Sentralisasi
Topologi bintang mengurangi probabilitas dari
kegagalan jaringan dengan mengoneksikan
seluruh simpul perlatan sebuah simpul utama.
Ketika topologi bintang fisik diaplikasikan
kepada sebuah jaringan lojik bus seperti Ehernet,
simpul utama ini menyalurkan kembali semua
transmisi yang diterima dari suatu simpul
peralatan ke semua simpul lainnya di dalam
jaringan terkadang termasuk simpul awal. Semua
peralatan simpul harus berkomunikasi dengan
yang lainnya dengan mentransmisikan atau
menerima dari simpul utama saja. Kegagalan
dari garis transmisi menghubungkan suatu
simpul peralatan ke simpul utama yang akan
mengakibatkan isolasi dari simpul tersebut dari
simpul lainnya, tetapi simpul peralatan tersebut
akan tidak terganggu. Walaupun demikian
kegagalan dari simpul utama akan menyebabkan
kegagalan pada seluruh simpul juga.
Sebuah topologi pohon dapat dilihat sebagai
koleksi dari jaringan bintang yang diatur dalam
suatu hierarki. Pohon ini memiliki simpul
individual yang dibutuhkan untuk mengirim dan
menerima dari satu simpul saja dan tidak
dibutuhkan sebagai repeater atau regenerator.
Tidak seperti jaringan bintang, fungsi dari simpul
utama mungkin menjadi terdistribusi.
Seperti di dalam jaringan konvensional, simpul
utama mungkin dapat diisolasi dari jaringan oleh
sebuah kegagalan titik tunggal dari jalur
transmisi ke sebuah simpul. Jika sebuah
hubungan sebuah daun gagal, maka daun
tersebut akan terisolasi. Jika sebuah koneksi ke
sebuah simpul yang bukan daun, maka seluruh
bagian dari jaringan akan diisolasi dari sisanya.
Untuk mengurangi jumlah dari lalulintas data
yan datang dari pengiriman dari seluruh sinyal ke
semua simpul, simpul utama yang lebih maju
akan dikembangkan agar dapat menjaga jejak
jaringan oleh pengiriman pertama paket data ke
semua simpul dan diobservasi dimana respon
paket-paket yang datang dari dan memasuki
alamat dari simpul-simpul ini ke dalam sebuah
tabel untuk kepentingan penjaluran yang akan
datang.
6. Desentralisasi
Di dalam sebuah topologi jala, terdapat paling
tidak dua atau lebih jalur jaringan diantara
semuanya untuk memberikan jalur yang lebih
untuk digunakan dalam kasus dimana hubungan
yang diberikan dari jalur gagal. Desetralisasi ini
terkadang digunakan untuk menguntungkan
kompensasi kegagalan titik tunggal. Kerugian
muncul ketika menggunakan satu alat sebagai
simpul utama. Dalam sebuah bentuk dari jala,
membatasi jumlah pelompatan diantara dua
simpul disebut hypercube. Jumlah dari
percabangan yang tidak baik di dalam jaringan
membuatnya sulit untuk didesain dan diterapkan
tetapi kealamiahan desentralisasi membuatnya
menjadi berguna. Hal ini mirip dalam beberapa
bagian dalam jaringan kisi-kisi. Jaringan ini
menggunakan sebuah topologi linier dan cincin
yang digunakan untuk menhubungkan sistem
dalam arah yang banyak.
Sebuah jaringan yang terhubung secara penuh,
topologi penuh atau jaringan jala penuh adalah
sebuah topologi jaringan yang terdapat jalur
langsung diantara semua pasangan simpul.
Dalam jaringan yang terkoneksi secara penuh
dengan n simpul, terdapat n(n-1)/2 jalur
langsung. Jaringan didesain dengna topologi ini
dan terkadang memakan biaya mahal untuk
dibuat, tetapi memberikan ketahanan derajat
yang tinggi karena banyak jalur data yag
diberikan oleh banyak hubungan diantara
simpul-simpul. Topologi ini secara umum
terlihat dalam bidang militer. Selain itu, dapat
juga terlihat dalam protokol bagi file (file
sharing) BitTorrent dimana setiap pengguna
dihubungkan dengan pengguna lain dengan
mengizinkan setiep pengguna untuk berbagi
berkas untuk dikoneksikan ke pengguna lain
yang terlibat. Terkadang dalam penggunaan
secara aktual dari BitTorrent, suatu simpul
individu adalah jarang dikoneksikan ke setiap
simpul lainnya dalam jaringan yang terhubung
secara penuh tetapi protokol mengizinkan untuk
kemungkinan suatu simpul untuk berkoneksi
dengan simpul lain ketika pembagian file.
8. Kesimpulan
1. Setiap tipe topologi jaringan baik fisik
maupun lojik memiliki kekurangan dan
kelebihannya sendiri-sendiri.
2. Pemilihan suatu topologi berpengaruh
pada tipe peralatan yang dibutuhkan,
kemampuan dari peralatan,
pertumbuhan jaringan dan cara
mengatur jaringan.
3. Teori graf sangat membantu dalam
membuat topologi jaringan yang sesuai
kebutuhan.
4. Pertimbangan dalam memilih suatu tipe
topologi jaringan diantaranya : Biaya,
Panjang kabel yang dibutuhkan,
Pertumbuhan yang akan datang.
5. Topologi hibrida adalah topologi yang
pada sebagian kasus merupakan
topologi terbaik karena menggabungkan
beberapa keuntungan dari beberapa tipe
topologi dasar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Novell’s Networking Primer. (2006)
http://www.novell.com/info/primer/prim08.
html. Tanggal akses: 3 Januari 2007 pukul
13:00
[2] IoX Solutions. (1999)
http://home.intekom.com/iox/tutorials/data/
312.html. Tanggal akses: 3 Januari 2007
pukul 13:00
[3] Electronics Technician. (2006)
http://www.tpub.com/content/et/14091/css/1
4091_194.htm. Tanggal akses: 3 Januari
2007 pukul 13:00
[4] Freepatentsonline. (2006)
http://www.freepatentsonline.com/4701756.
html. Tanggal akses: 3 Januari 2007 pukul
13:00
[5] CIS Courseware (2006)
http://distancelearning.ksi.edu/demo/370/ch
01d.htm. Tanggal akses: 3 Januari 2007
pukul 13:00
[6] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Network_topol
ogy. Tanggal akses: 25 Desember 2006
pukul 21:00.
[7] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Bus_network.
Tanggal akses: 25 Desember 2006 pukul
21:00.
[8] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Ring_network.
Tanggal akses: 25 Desember 2006 pukul
21:00
[9] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Star_network.
Tanggal akses: 25 Desember 2006 pukul
21:00
[10] Wikipedia The Free Encyclopedia. (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Tree_and_hype
rtree_network. Tanggal akses: 25 Desember
2006 pukul 21:00
[11] The Florida Center for Instructional
Technology College of Education,
University of South Florida (2005)
http://fcit.usf.edu/network/chap5/chap5.htm
. Tanggal akses: 25 Desember 2006 pukul
21:00
[12] MoreNet (2002)
http://www.more.net/technical/research/net
work/bestpractices/connectivity.html.
Tanggal akses: 3 Januari 2007 pukul 13:00
[13] Network Dictionary (2007)
http://www.networkdictionary.com/network
ing/NetworkTopologiesOverview.php.
Tanggal akses: 3 Januari 2007 pukul 13:00

MAKALAH MEMBANGUN JARINGAN TANPA HARDDISK DENGAN “THINSTATION” Oleh :

Membangun Jaringan tanpa harddisk dengan “THINSTATION”
Thinstation adalah open source “thin client” operating system dan beberapa program
yang memungkinkan komputer client terhubung ke server melalui jaringan.
Thinstation dibuat berdasarkan linux, tapi user mungkin tidak akan melihat linux
sama sekali jika dihubungkan secara langsung dengan Microsoft Windows Server,
Cintrix server atau Unix server! User akan merasa terhubung langsung dengan
server. Thinstation juga mendukung MS Windows-only enviroment dan tidak
membutuhkan pengetahuan Unix/Linux. Ini yang akan dijelaskan dalam makalah ini.
Thinstation tidak memerlukan memory internal ( hd, cdrom . . . floppy drive hanya
dibutuhkan saat booting, tapi dapat digantikan dengan ROM yang terdapat pada
kartu jaringan), karena semua yang dibutuhkan (boot image) akan di ambil dari
jaringan dan disimpan di RAM.
Prosedur booting thin client :
- Booting menggunakan floppy disk atau Network card.
- Mencari DHCP server dari jaringan untuk mendapatkan :
o IP address untuk thin client sendiri.
o IP address dari TFTP server untuk download boot image.
o Nama dari boot image.
- Download boot image dari TFTP server .
- Download configurasi file.
- Memulai terminal server.
Perlengkapan yang dibutuhkan.
Windows NT/2000/2003 server disisi server.
Komputer client dengan spesifikasi :
- Processor x86
- RAM : 16 MB. 32 MB recommended.
- Network : 10/100 mbps network card (mendukung kernel 2.4.x). + boot ROM
dengan standart PXE untuk booting tanpa disket.
- Mouse : Serial, PS/2, USB.
Download ‘Prebuilt image’ file (Thinstation-2.0.2-prebuilt-NetBoot.zip) di alamat
http://struktur.kemi.dtu.dk/thinstation/download/.

Setelah di download ekstarct file hasil download. Buka foldernya disitu terdapat sub
folder TFtpdRoot, pindahkan ke drive C:\.
Instalasi Server:
Proses instalasi berikut untuk booting dengan kartu jaringan dan menggunakan
Microsoft Windows 2000 Server. Instal windows 2000 terlebih dahulu. Setelah
windows 2000 Server terinstal langkah selanjutnya mengaktifkan Terminal Service,
DHCP Server dan TFTP Server (Remote Instalation Service).
Terminal Service
Langkah-langkah mengaktifkan Termial Service pada Windows 2000.
1. Masuk kemenu Start Program Administrative Tools Configure Your
Server. Kemudian pilih Aplication Server di menu sebelah kiri dan klik Terminal
Service. Untuk memulai instalasi, klik Start yang ada di bawah menu sebelah
kanan.
2. Pada diolog berikut ini, pilih Terminal Service, kemudian klik tombol Next.
3. Akan tampil dialog seperti dibawah ini, pilih “Application server mode” untuk
mengaktifkan fitur Appliction Server pada Windows 200, kemudian klik tombol
Next.
4. Untuk diolag ini, bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jaringan,
secara default pilih “Permission Compatibel with Windows 200 Users”,
kemudian klik tombol Next.
5. Setelah semua konfigurasi diselesaikan, instalasi dimulai seperti yang terlihat
dibawah ini.
DHCP/BOOTP Server
DHCP Server adalah proses yang memberikan IP address dan boot-image file name
ke komputer client. Langkah-langkah instalasi DHCP Server yang ada pada MS
Windows 2000.
1. Masuk kemenu Start Program Administrative Tools Configure Your
Server. Kemudian pilih Networking dimenu sebelah kiri dan klik DHCP. Pada
menu sebelah kanan akan muncul Start, klik pada Start dan lanjut ke menu
selanjutnya.
2. Akan tampil dialog konfigurasi di bawah ini, pilih Network Service, kemudian
klik tombol Detail. Setelah muncul dialog dibawah ini, pilih Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP), kemudian klik tombol OK untuk kembali ke
dialog sebelumnya. Klik tombol Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.
3. Setelah langkah 2 di atas, akan dilakukan proses copy file ke server.
Dibawah ini adalah untuk mengkonfigurasi DHCP Server. Sebelum masuk ke
DHCP Manager pastikan Service untuk DHCP Server dalam keadaan “Start”,
lihat pada Start Program Administrative Tools Service.
Masuklah ke DHCP Manager, pilih Start Program Administrative Tools
DHCP Manager.
Konfigurasi yang diperlukan untuk pertama kali adalah mengalokasikan sejumlah
IP address yang akan dipakai oleh Thin Client. Caranya adalah klik nama Server
pada menu sebelah kiri, kemudian klik kanan.
Klik pada “New Scope” untuk mengalokasikan IP address.
4. Masukkan rentang IP address yang akan digunakan oleh Thin Client. Kemudian,
tentukan Subnet mask sesuai dengan jaringan yang digunakan, lihat conoh
dibawah. Setelah dialog dibawah ini masih ada banyak dialog selanjutnya tetapi
konfigurasi tersebut tidak terlalu penting, klik tombol Next untuk melanjutkan
sampai dialog “New Scope Wizard” selesai.
5. Setelah Scope baru diaktifkan, akan muncul dialog seperti di bawah ini. Pada
Scope yang baru akan muncul sub tree “Address Pool”, “Address Leases”,
“Reservations”, dan “Scope Options”.
Pilih “Scope Options”, kemudian klik kanan, dan pilih bagian paling atas, yaitu
“Configurasi Options”.
6. Dibawah ini adalah dialog untuk “Configurasi Options” pada sebuah Scope. Ada
dua option yang perlu di konfigurasi pada dialog ini :
• Option No 066 Boot Server Host Name. Isi “String Value” dengan Hostname
dari TFTP Server ataupun dengan IP Address server (lebih baik).
• Option No 067 Bootfile Name. Isi option ini dengan nama Thin Client boot
image dari Thinstation “thinstation.nbi.zpxe” (.zpxe karena kita akan booting
melalui kartu jaringan PXE).
• Dibawah ini adalah bentuk dialog setelah konfigurai scope selasai.
TFTP Server
TFTP Server adalah proses yang yang mengirimkan thinstaion.* file ke komputer
client. Pada Windows 2000 ada dalam “Remote Installation Services”. TFTP root
directory adalah direktory awal yang dikenal oleh TFTP Server , berikut langkahlangkah
instalasi TFTP Server pada Windows 2000.
1. Masuk kemenu Start Program Administrative Tools Configure Your
Server.
Pilih Advanced di menu sebelah kiri dan klik Optional Components. Pada menu
sebelah kanan akan muncul Start klik pada “Start” dan lanjutkan ke menu
selanjutnya.
2. Pilih option “Remote Installation Services” dan klik tombol Next untuk memulai
proses instalasi. Ikuti petunjuk selanjutnya sampai dengan instalasi selasai.
3. Pastikan Service untuk TFTP Server dalam keadaan “Start”, lihat pada Start
Program Administrative Tools Service. Klik kanan Trivial FTP Daemon
klik Properties.
Konfigurasi Thinstation
Masuk ke direktori C:\TFtpdRoot\ Jalankan ‘thinstation.nbi (autoextract).exe’, baca
“Licence Agreement” dan click “I Agree” untuk mengekstract ‘thinstation.nbi’ file,
ini adalah thin-client boot-image yang dibutuhkan. Ini adalah distribusi linux-mini
yang dibutuhkan untuk mensetting client.
Edit file thinstation.conf.network dan menyesuaikannya dengan konfigurasi jaringan
anda. Bagian terpenting adalah mengganti IP address di file tersebut dengan IP server
Windows, misalnya 192.168.0.254. Selain itu juga menyesuaikan resolusi monitor,
disarankan anda menggunakan 800 x 600. Perhatikan gambar berikut untuk contoh
konfigurasi :
Menikmati keajaiban
Pastikan semua DHCP Service dan TFTP Server dalam keadaan “Started”. Siapkan
komputer client, dan setting BIOS nya untuk booting dari cardlan. Terlihat proses
pencarian IP address dan download file thinstation.nbi. Setelah itu, dialog login
Windows 2000 Server atau Windows NT akan tampil di komputer anda.
Masukkan nama user dan password yang tentunya harus dibuat terlebih dahulu di
server Windows. Dan anda bebas menikmati aplikasi Windows di komputer client.
Berkat Linux tentunya…
Troubleshooting
Jika thinstation.nbi.zpxe ada masalah ketika meload thinstation.nbi file dengan kartu
jaringan. Cobalah ganti dengan “loader-native.nbi.zpxe” yang tedapat di directori
BootPXE, copykan “loader-native.nbi.zpxe” ke directori TftpdRoot dan rename
menjadi “thinstation.nbi.zpxe”. Booting kembali Thin Client and Good Luck . . . .
Referensi
• Thinstation Documentation, http://thinstation.sourceforge.net/ .
• Romi Satria Wahono, “Pakai Windows dari Komputer buntut + Linux”,
http://www.ilmukomputer.com , 2003.
• Sulung, “Thin Client Server Computing”, Elex Media Komputindo, 2003

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA GUNA TANAH PADA WILAYAH KECAMATAN BEKASI TIMUR

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana. Pemanfaatan tanah atau lahan yang dimiliki baik oleh pemerintah daerah maupun hak milik pribadi untuk mendirikan bangunan diperlukan pertimbangan dengan sebaik-baiknya dari berbagai segi, terutama dari segi letak atau lokasi, karena akan mempengaruhi keadaan kota dan masyarakatnya.
Bangunan yang berdiri ataupun lahan kosong pasti memiliki informasi yang berhubungan dengan data spasial dan non spasial, seperti nama, alamat, letak (lokasi atau batas-batas), luas atau informasi lainnya yang berkaitan dengan bangunan atau lahan kosong tersebut. Informasi-informasi ini pastinya dibutuhkan oleh berbagai pihak, seperti pelaku bisnis, masyarakat umum, ataupun pemerintah. Pelaku bisnis misalnya, membutuhkan informasi mengenai lahan kosong yang letaknya strategis agar usaha bisnisnya banyak diminati masyarakat, atau pemerintah membutuhkan informasi mengenai bangunan sekolah yang memerlukan renovasi, atau membutuhkan informasi untuk dengan segera memberikan keputusan dalam pemberian ijin pendirian bangunan, dan sebagainya.
Pihak pemerintah tidak hanya membutuhkan informasi, tetapi juga harus bisa memberikan informasi, begitu pula dengan pihak pemerintah Kecamatan Bekasi Timur. Untuk lebih mempermudah dan mempercepat dalam pencarian dan pemberian informasi mengenai bangunan-bangunan yang ada atau untuk mempercepat dalam pengambilan keputusan dalam pemberian ijin untuk mendirikan bangunan untuk menciptakan tata kota yang lebih baik, pemerintah Kecamatan Bekasi Timur memerlukan suatu gambaran baik berupa peta maupun berupa data-data yang tersimpan dalam suatu basis data. Aplikasi yang mampu mengatasi masalah ini yaitu aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG).
Teknologi SIG tidak hanya sebatas sistem komputer untuk menggambar peta dan semata-mata menyimpan peta sebagai sebuah gambar atau tampilan suatu area geografis, tetapi menyimpan data yang dapat digunakan untuk menggambar atau menampilkan sesuatu informasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Masalah yang akan dibahas pada penulisan ini adalah bagaimana cara pembuatan suatu aplikasi dari sistem informasi geografis yaitu berupa peta mengenai tata guna tanah yang sekaligus dapat memberikan informasi yang dapat ditampilkan secara digital dan interaktif.
Tujuan penulisan paper ini adalah membuat suatu aplikasi dari sistem informasi geografis mengenai letak-letak bangunan agar dapat membantu lembaga pemerintahan Kecamatan Bekasi Timur dalam memberikan informasi kepada masyarakat dengan lebih cepat serta terkomputerisasi.
Karena SIG juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, melalui penulisan dan pembuatan aplikasi ini penulis berharap pemerintah Kecamatan Bekasi Timur dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan untuk pemberian izin guna mendirikan suatu bangunan sehingga tercipta tata kota yang lebih baik lagi dan dapat menjadi sumber investasi bagi pemerintah daerah.
Metode penelitian yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan pihak terkait. Pengembangan sistem menggunakan model prototyping yaitu dengan pengumpulan kebutuhan berupa data yang diperoleh dari kecamatan, perancangan prototipe berupa perancangan basis data dan program, pembentukan prototipe yaitu pembuatan program dan interface dengan menggunakan perangkat lunak Arc View GIS 3.3 dan evaluasi hasil prototipe.
1.2. SIG
Definisi SIG secara umum adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan untuk men-capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan data yang secara spatial (keruangan) mereferensikan kepada kondisi bumi. Sistem SIG terdiri dari beberapa komponen. Menurut Robinson et al (1995), komponen SIG dapat dibagi menjadi empat, yaitu
digitizer, printer dan scanner.
2. software : berupa modul-modul program.
3. data : berupa basisdata.
4. manusia.
SIG memiliki kemampuan yang membuatnya berbeda dengan sistem informasi lainnya sehingga berguna untuk berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi, yaitu antara lain :memetakan letak, memetakan kuantitas, memetakan perubahan dan memetakan Apa yang Ada di Dalam dan di luar suatu area.
Aplikasi SIG, terdiri dari legenda, zoom in / out, pan, searching, pengukuran, informasi, link.
2. PERANCANGAN APLIKASI
2.1. Basis Data
Aplikasi ini menggunakan model data spasial yaitu lapisan bangunan yang terdiri dari perumahan, masjid, fasilitas pendidikan, mall/supermarket, kelurahan dan lahan kosong. Sedangkan data non spasialnya merupakan atribut dari data spasial. Tabel yang digunakan sebagai berikut : Tabel Masjid, Tabel Perumahan, Tabel Fasilitas Pendidikan, Tabel Mall / Supermarket, Tabel Lahan Kosong, Tabel Kelurahan.
2. 2. Struktur Navigasi
Struktur navigasi yang digunakan adalah struktur navigasi hirarki (bercabang). Struktur navigasi SIG untuk aplikasi yang akan dibuat disajikan oleh Gambar 1.
Gambar 1 Struktur Navigasi
3. HASIL DAN UJI COBA
Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan Arc View yang merupakan salah satu perangkat lunak desktop SIG dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental Sistem Research Institute, Inc) pada tahun 1991. Dengan Arc View, pengguna memiliki kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non-spasial), menganalisis data secara geografis.
Kemampuan apliksi ini adalah antara lain dapat melakukan query untuk mendapatkan informasi yang diinginkan berkaitan dengan informasi fasilitas umum dan lahan kosong.
Tampilan dari program aplikasi SIG ini antara lain sebagai berikut, dimulai dengan banner pembuka aplikasi
Gambar 2 Banner Pembuka
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan password agar tidak dapat dilakukan modifikasi oleh orang yang tidak berwenang,
Tampilan Kotak Dialog Password dan masukkannya
Dengan adanya fungsi pencarian (searching), dapat membantu masyarakat dan khususnya pihak Kecamatan Bekasi Timur dalam pencarian dan pemberian informasimengenai letak-letak dari suatu bangunan atau fasilitas umum yang ada. Selain itu juga terdapat fungsi link yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari fasilitas umum yang ada. Hal tersebut dapat terlihat pada
Peta Tematik Tata Guna Tanah
Query Builder
Menu “Informasi | Cari Fasilitas Umum”
Berikut adalah tampilan apabila memilih theme fasilitas umum, misalnya Masjid.
Tampilan View dengan Theme Aktif “Masjid”
Apabila menginginkan link melihat gambar atau foto keadaan suatu perumahan yang terdapt di Bekasi Timur maka pengguna dapat memilih atau klik pada icon fasilitas yang fotonya ingin ditampilkan,
Link perumahan
Untuk melihat komposisi dari kepadatan penduduk di Kecamatan Bekasi Timur misalnya juga dapat terlihat dari menu Arsip.MenuArsip
4 PENUTUP
Dengan adanya fungsi pencarian (searching), dapat membantu masyarakat dan khususnya pihak Kecamatan Bekasi Timur dalam pencarian dan pemberian informasi mengenai letak-letak dari suatu bangunan atau fasilitas umum yang ada. Selain itu juga terdapat fungsi link yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari fasilitas umum yang ada.
Perencanaan tata kota dan letak bangunan juga dapat dilakukan dengan menggunakan query yang tersedia dalam aplikasi, sehingga perencanaan dapat dilakukan dengan cepat dan baik
aplikasi SIG Kecamatan Bekasi Timur dapat digumakan demi keamanan, keutuhan dan up-to-date-nya data dan informasi, dan juga bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk warga serta dapat dengan tepat dan cepat dalam proses perencanaan.
Agar aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja dengan menggunakan telepon seluler ataupun internet, bagi pihak pengembang hendaknya aplikasi SIG ini juga dibuatkan dalam bentuk web ataupun WAP.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim. ”GIS – Mapping Solution” http://www.scomptec.co.id/scmapgis.htm. 2005.
[2] Anonim, ArcView – Desktop GIS for Mapping, Data Integration, and Analysis, http://www.esri.com/software/arcgis/arcview/, 2005.
[3] Anonim. ”Kota Bekasi” http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bekasi. 2005.
[4] Daniel. ”Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Tata Guna Lahan” http://www.IlmuKomputer.com. Juli 2003.
[5] Eddy Prahasta, ”Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView” Cetakan Pertama, CV Informatika. Bandung. Oktober 2002.
[6] Eddy Prahasta, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Cetakan Kedua, CV Informatika. Bandung. Maret 2005.

PERLUNYA CYBERLAW DALAM RANGKA MENGHADAPI DAN MENANGGULANGI KEJAHATAN DUNIA MAYA

Latar Belakang

Teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) telah menjadi bagian hidup
manusia yang tidak dapat
dipisahkan. Keberadaan TIK
membuat hidup kita menjadi lebih
mudah dan menyenangkan.
Aktivitas yang terkait dengan
pekerjaan, pendidikan, hingga
hiburan terkait erat dengan
pemanfaatan TIK. Menyusun
dokumen elektronik, melakukan
penghitungan, mengirim dan
membaca e-mail, berselancar di
internet, chatting merupakan
aktivitas sehari-hari yang
memanfaatkan TIK. Tidak ada
satupun organisasi atau perusahaan
yang tidak menggunakan peralatan
TIK dalam kegiatannya, bahkan bagi
sebagian mereka, TIK sudah menjadi
bagian utama pelaksanaan
kegiatan.
Layaknya dunia nyata, dalam dunia
TIK selain hal-hal baik yang
diperoleh, ada juga hal-hal buruk
yang mengintai, antara lain seperti
penyebaran virus komputer dan
spam, aktivitas cracking dan
sniffing, dan sebagainya. Kita harus
menerima kenyataan bahwa ada
orang yang bermaksud tidak baik
diluar sana.
Setiap pengguna komputer pernah
mengalami serangan virus, spam,
atau bentuk kejahatan TIK lainnya
pada satu ketika dalam hidupnya.
Siapa yang tidak kenal ”Brontok”,
worm made in Indonesia, yang
dapat menginfeksi suatu komputer
dan menyebar dengan sangat cepat
melalui USB Flash Disk dan jaringan.
Banyak komputer yang terinfeksi
dengan parah tidak dapat
dipergunakan hingga mereka
dibersihkan atau diformat ulang.
Dapat dibayangkan berapa kerugian
dari segi waktu, produktifitas kerja,
serta biaya yang harus dikeluarkan
untuk membersihkan virus tersebut.
Karakteristik serangan virus yang
dapat menyebar luas dengan cepat
juga dapat mengancam
keberlangsungan operasional suatu
organisasi atau perusahaan yang
menggantungkan segala akivitasnya
pada TIK.
Sejalan dengan perkembangan
teknologi, kejahatan dalam dunia
TIK juga berkembang sangat cepat.
Kita tidak akan mungkin dapat
menuntaskan semua potensi
serangan kejahatan TIK tersebut
sekaligus. Namun demikian ada
langkah-langkah reaktif maupun
preventif yang dapat dilaksanakan
guna mengatasi permasalahan
tersebut diatas. Salah satunya
melalui penegakan hukum dunia
maya atau cyberlaw.

Potensi Kejahatan Dunia Maya
Kejahatan dalam bidang teknologi
informasi dengan melakukan
serangan elektronik berpotensi
menimbulkan kerugian pada bidang
politik, ekonomi, sosial budaya,
yang lebih besar dampaknya
dibandingkan dengan kejahatan
yang berintensitas tinggi lainnya. Di
masa datang, serangan elektronik
dapat mengganggu perekonomian
nasional melalui jaringan yang
berbasis teknologi informasi seperti
perbankan, telekomunikasi satelit,
listrik dan lalu lintas penerbangan.
Hal ini dipicu oleh beberapa
permasalahan yang ada dalam
konvergensi teknologi, misalnya
internet membawa dampak negatif
dalam bentuk munculnya jenis
kejahatan baru, seperti hacker
yang membobol komputer milik
bank dan memindahkan dana serta
merubah data secara melawan
hukum. Teroris menggunakan
internet untuk merancang dan
melaksanakan serangan, penipu
menggunakan kartu kredit milik
orang lain untuk berbelanja melalui
internet. Perkembangan TI di era
globalisasi akan diwarnai oleh
manfaat dari adanya ecommerence,
e-government,
foreign direct investment, industri
penyedia informasi dan
pengembangan UKM.
Dapat dibayangkan, bagaimana jika
sebuah infrastuktur teknologi
informasi yang bersentuhan dengan
hajat hidup orang banyak tidak
dilindungi dengan sistem
keamanan. Misalnya jaringan
perbankan, dikacau balaukan atau
dirusak data-datanya oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab,
sehingga informasi yang ada di
dalamnya juga kacau dan rusak.
Dengan demikian masyarakat yang
bersentuhan hanyalah sederetan
tulisan, akan tetapi angka-angka
dalam sebuah data dan informasi
perbankan merupakan hal yang
sensitif. Kacaunya atau rusaknya
angka-angka tersebut dapat
merugikan masyarakat dan bahkan
dapat merusak lalu lintas
perekonomian dan keuangan serta
dapat berdampak pada keamanan,
ketentraman dan ketertiban dalam
masyarakat. Demikian pula,
infrastuktur TI lainnya seperti
Penerbangan, Pertahanan, Migas,
PLN dan lain-lainnya, dapat
dijadikan sebagai sarana teror bagi
teroris. Di masa depan, bukan tidak
mungkin teroris akan menjadikan
jaringan teknologi informasi sebagai
sarana untuk membuat kacau dan
teror dalam masyarakat.
Motivasi untuk melakukan
kejahatan dunia maya meningkat
secara eksponensial. Ditambah lagi
dengan potensi yang dihasilkan dari
kejahatan dunia maya. Pada
kejahatan perampokan bank, ratarata
dihasilkan US$ 14,000,
sedangkan dalam kejahatan
berbasis teknologi informasi
kerugian yang dihasilkan rata-rata
mencapai US$ 2 juta. Berapa besar
kerugian yang sebenarnya terjadi
akibat cyber crime tidak dapat
dinilai secara pasti, karena sangat
sedikit perusahaan atau organisasi
yang melaporkannya. Hal ini terjadi
karena mereka takut akan adanya
kepanikan yang dapat
mengakibatkan kerugian yang lebih
besar lagi.
Pemerintah memberikan perhatian
serius pula terhadap masalah
keamanan informasi. Departemen
Kominfo telah membentuk IDSIRTI
(Indonesian Security
Incident Response Team on
Information Infrastructure),
POLRI juga membentuk Cyber
Task Force Center, disamping itu
juga ada ID-CERT sebagai institusi
independen yang bertujuan
melakukan sistem keamanan
teknologi informasi. Pembentukan
ID-SIRTI dalam jajaran Departemen
Kominfo bukan berarti mengambil
alih tugas dan fungsi institusi
sekuriti lainnya. Bahkan tanpa task
force yang ada di Departemen
Kominfo peran dan fungsi
Kepolisian dan Kejaksaanpun tetap
akan berjalan wajar, demikian pula
ID-CERT dan lembaga lainnya yang
dibentuk oleh masyarakat TI tetap
berfungsi dan berjalan normal.
Pada era global sekarang ini,
keamanan sistem informasi berbasis
internet menjadi suatu ”Keharusan”
untuk diperhatikan, karena jaringan
komputer internet yang sifatnya
publik dan global pada dasarnya
tidak aman. Pada saat data terkirim
dari suatu komputer ke komputer
yang lain dalam internet, data itu
akan melewati sejumlah komputer
yang lain yang berarti akan memberi
kesempatan pada user internet
lainnya untuk menyadap atau
mengubah data tersebut. Dalam
perjalanan data tersebut,
memungkinkan orang lain untuk
ikut serta ”mendengarkan” melalui
alat bantu yang lazim disebut
dengan ”sniffer”. Ini bisa
dianalogikan bahwa seseorang
memberi informasi ke pak RT lewat
beberapa tetangga. Dalam dunia
komunikasi data global yang
senantiasa berubah, dan cepatnya
perkembangan software, keamanan
senantiasa menjadi isu yang
penting. Untuk itulah diperlukan
adanya keamanan sistem informasi
data global yang sifatnya
komperhensif.
Masih segar dalam ingatan kita,
sebuah peristiwa hacking pada
tabulasi data pemilu 2004 pada
situs http://tnp.kpu.go.id, dimana
telah terjadi perubahan tampilan
pada situs tersebut dengan
merubah nama-nama partai peserta
pemilu, dengan tehnik serangan
Cross Site Scripting (XSS) dan SQL
Injection (Structure Query
Language). Sang hacker cukup
cerdik melakukan serangan dengan
jenis ”web hacking” yang
dikombinasikan dengan proses
”spoofing”, yakni dengan
menggunakan ”Anonymous Proxy”
tertentu dan dari proxy list diambil
proxy yang berada di Thailand
dengan IP tertentu.
Kemudian sang hacker melakukan
update daftar nama-nama partai
dengan tehnik SQL Injection melalui
IP Thailand (IP.208.147.1.1)
Terkadang kita meremehkan orang
lain dan telah menganggap sistem
yang kita bangun sudah aman
100%. Padahal, sampai detik ini,
tidak ada suatu sistem yang bisa
aman 100%. Peristiwa yang
menimpa situs KPU merupakan
bencana bagi dunia IT, sekecil
apapun akibat yang ditimbulkannya,
pasti akan ada bentuk-bentuk
kerugian yang dialami. Jika bukan
kerugian materi, bisa juga
berdampak pada kerugian sosial
politik. Jika saja sang hacker tidak
segera tertangkap, tentunya dia
akan memiliki waktu lebih banyak
untuk melakukan uji cobanya
terhadap kehandalan situs KPU.
Dampak yang paling kita tidak
harapkan adalah jika terjadi
perubahan pada perolehan suara,
dimana dapat membuat Negara ini
chaos dan pemilu bisa gagal atau
batal dibuatnya, rakyat protes dan
demo akan ada dimana-mana
secara besar-besaran.
Perlunya Undang-undang Dunia
Maya (Cyber Law)
Dari sekian banyak pernik-pernik
sistem keamanan penyusun
kebijakan sistem keamanan
merupakan hal yang sangat penting
untuk diperhatikan. Keijakan
keamanan menyediakan kerangkakerangka
untuk membuat
keputusan yang spesifik, misalnya
mekanisme apa yang akan
digunakan untuk melindungi
jaringan dan bagaimana
mengkonfigurasi servis-servis.
Kebijakan keamanan juga
merupakan dasar untuk
mengembangkan petunjuk
pemrograman yang aman untuk
diikuti user maupun bagi
administrator sistem.
Kebijakan keamanan sistem
informasi yang paling penting ada
pada tatanan hukum nasional dalam
bentuk Undang-undang Dunia
Maya (Cyber Law) yang mengatur
aktivitas dunia maya termasuk
pemberian sanksi pada aktivitas
jahat dan merugikan
Pengaturan hukum dalam internet
masih relatif baru dan terus
berkembang, ada dorongan
pengaturan yang bersifat global,
namun kedaulatan hukum
menjadikannya tidak mudah
terlaksana. Hal ini menjadi salah
satu kelemahan dari penegakkan
cyber law, terutama jika
menyangkut perkara kejahatan yang
dilakukan oleh individu atau teroris
dan entitas bisnis yang berada di
negara lain. Konstitusi suatu negara
tidak dapat dipaksakan kepada
Negara lain, karena dapat
bertentangan dengan kedaulatan
dan konstitusi negara lain, oleh
karena itu hanya berlaku di negara
yang bersangkutan saja. Oleh
karena itu, masyarakat peduli
keamanan teknologi informasi
sangat menaruh perhatian dan
kerjasama global dalam menyikapi
kejahatan-kejahatan TI yang sudah
terjadi, sedang terjadi dan akan
terjadi, seperti misalnya Convention
on Cybercrime 2001 yang digagas
oleh Uni Eropa pada tanggal 23
November 2001 di Budapest,
Hongaria. Substansi konvensi
mencakup area yang cukup luas,
bahkan mengandung kebijakan
kriminal yang bertujuan untuk
melindungi masyarakat dari
cybercrime baik melalui undangundang
maupun kerjasama
international. Dalam konvensi ini
telah dicakup adanya ”ekstradisi
otomatis”, artinya, walau tidak ada
perjanjian ektradisi dengan negara
tertentu, cukup dengan meratifikasi
konvensi ini atau ikut dalam
konvensi ini, maka telah dianggap
adanya perjanjian ekstradisi dengan
negara-negara peserta konvensi,
guna mempersempit ruang
yurisdiksi suatu negara terhadap
negara lainnya khususnya dalam
menegakkan hukum cyber secara
global.
Kejahatan cyber dapat dipicu oleh
adanya transisi dari single vendor ke
multi vendor. Banyak jenis
perangkat dari berbagai vendor
yang harus dipelajari, misalnya
untuk router Cisco, Bay Networks,
Nortel, 3Com, Juiper, Linux-Based
router dan sebagainya. Dan untuk
server seperti Solaris, Windowa
NT/2000/XP, SCO Unix, Linux, BSD,
AIX, HP-UX dan sebagainya. Untuk
mencari satu orang yang menguasai
semuanya sangatlah sulit. Apalagi
jika dibutuhkan sumber daya
manusia (SDM) yang lebih banyak.
Disamping itu, kesulitan penegak
hukum untuk mengejar kemajuan
dunia telekomunikasi dan
komputer, cyber law masih dalam
proses pembuatan, tingkat
awareness masih rendah, technical
capability juga masih rendah, dan
potensi lubang-lubang keamanan
semakin besar, karena
meningkatnya kompleksitas sistem,
program menjadi semakain besar,
dari megabytes menjadi gigabytes,
ketergantungan komputer dan
jumlah komputer yang digunakan
semakin bertambah, nilai informasi
semakin berharga/tinggi, jumlah
operator komputer semakin
bertambah, jaringan sistem semakin
luas, hukum kurang menjangkau
kejahatan teknologi informasi,
belum ada manajemen yang
melakukan aksi preventive yang proaktif,
pola bisnis berubah, partners,
alliance, inhouse development,
outsource dan sebagainya. Untuk
itu, tanggung jawab TI security
merupakan tanggung jawab kita
bersama. Sebagai tanggung jawab
kita bersama, maka kita perlu untuk
melakukan pencegahan dan
penanggulangan, khususnya dalam
jajaran pemerintah dengan
instansinya yang terkait dan
bersinergi dengan pihak non
pemerintah. Hal ini perlu dilakukan,
mengingat adanya ”Lack of Law”,
dimana KUHP tidak mengatur
secara khusus kejahatan berbasis TI,
walaupun beberapa kasus dapat
dipakai pasa pasal-pasal tertentu.
UU No: 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi lebih fokus pada
pipeline issues. Kurang memadai
untuk menganggulangi masalahmasalah
yang terkait dengan ICT,
dan di lain sisi adanya Procedure
versus protecting privacy, Lack
of Cybercrime Expertise,
Jurisdiction versus Internet is
borderless World, dan kurangnya
kerjasama antara pihak-pihak
terkait.

apakah saya UNik..?

Powered By Blogger

Aku dan dia

Aku dan dia

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
jakarta, DKI JAKARTA, Indonesia
Wah,pengen tau deh...

Cari Blog Ini